Jumat, 26 Januari 2018

Manusia boleh saja berbohong, memutar lidahnya untuk menyembunyikan atau menyamarkan perbuatan buruknya di dunia. Kejahatan-kejahatan yang dilakukannya dengan bersilat lidah, terkadang malah menjadikannya seolah-olah manusia terbaik di seluruh dunia. Hal ini sebagaimana dilakukan orang-orang munafik, yang disinggung oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Firman-Nya :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11) أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ (12)
Dan bila dikatakan kepada mereka:”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar (QS. Al Baqoroh : 11-12).
Orang-orang munafik melakukan perbuatan merusak islam dengan perkataan dan amalnya, lalu mereka sebut perbuatan tersebut sebagai pembaharuan Islam atau istilah-istilah lainnya yang dikesankan itu adalah perbaikan, namun sejatinya hal tersebut merukan kerusakan.
Namun pada waktu di akhirat, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengunci mulut-mulut mereka. Lantas ketika mulut dikunci, siapa yang akan menjadi saksi atas perbuatannya sewaktu di dunia?, yang menjadi saksi adalah anggota tubuh mereka sendiri yang menyaksikan dan melakukan perbuatan tersebut. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman tentang kondisi tersebut :
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (QS. Yasin : 65).
Imam Ahmad dalam al-Musnad (no. 17374 –cet. Ar Risalah) meriwayatkan dari ‘Uqbahn bin ‘Aamir rodhiyallahu anhu bahwa beliau mendengar Rasulullah sholallahu alaihi wa salam bersabda :
إِنَّ أَوَّلَ عَظْمٍ مِنَ الْإِنْسَانِ يَتَكَلَّمُ يَوْمَ يُخْتَمُ عَلَى الْأَفْوَاهِ، فَخْذُهُ مِنَ الرِّجْلِ الشِّمَالِ
Sesungguhnya anggota tubuh manusia yang pertamakali berbicara pada waktu mulut dikunci adalah paha kaki kirinya.
Asy-Syaikh Syu’aib Arnauth menilai hadits ini :
حسن لغيره دون قوله: “من الرِّجل الشمال”، وهذا إسناد ضعيف لإبهام الرجل الذي روى عن عقبة بن عامر
Hasan lighoirihi, selain lafadz “kaki kiri”, sanad hadits ini dhoif karena mubhamnnya perowi yang meriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Aamir rodhiyallahu anhu.
Imam Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Ibrohim yang dikenal dengan nama al-Khoozin (678 – 741 H) menulis dalam kitab tafsirnya yang berjudul Lubabut Ta’wiil fii Ma’aanit Tanziil tentang ayat diatas, kata beliau :
معنى الآية أن الكفار ينكرون ويجحدون كفرهم وتكذيبهم الرسل ، ويقولون والله ربنا ما كنا مشركين فيختم الله على أفواههم وتنطق جوارحهم ليعلموا أن أعضاءهم التي كانت عوناً لهم على المعاصي صارت شاهدة عليهم وذلك أن إقرار الجوارح أبلغ من إقرار اللسان .
Makna ayat diatas adalah orang-orang kafir yang mengingkari dan menentang dengan kekafirannya serta mendustakan para Rasul, mereka berkata : ‘demi Allah yang merupakan Rabb kami, bukanlah kami ini orang-orang musyrik, maka Allah mengunci mulut mereka dan membuat anggota tubuh mereka yang bicara, agar mereka tahu bahwa anggota tubuhnya yang selama ini membantu kemaksiatan mereka, kelak menjadi saksi atas perbuatan mereka, dan pengakuan anggota tubuh lebih valid dibandingkan pengakuan lisan.
Asy-Syaikh Syinqithiy dalam kitabnya adwaa’ul Bayaan menyebutkan ayat lain yang semakna dengan ayat diatas :
جاء موضحاً في غير هذا الموضع كقوله تعالى في سورة النور { يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ } [ النور : 24 ] وقوله تعالى في فصِّلت : { حتى إِذَا مَا جَآءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُم بِمَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ وَقَالُواْ لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا قالوا أَنطَقَنَا الله الذي أَنطَقَ كُلَّ شَيْءٍ } [ فصلت : 2021 ] الآية
Telah ada penjelasan bukan pada tempat ini, seperti Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat An Nuur ayat 24 : {pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan} dan surat Fushshilat ayat 20 & 21 : {Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan}.
Imam as-Sa’diy dalam Tafsirnya ketika menjelaskan surat Fushilat berkata :
أي: شهد عليهم كل عضو من أعضائهم، فكل عضو يقول: أنا فعلت كذا وكذا، يوم كذا وكذا. وخص هذه الأعضاء الثلاثة، لأن أكثر الذنوب، إنما تقع بها، أو بسببها.
Yakni seluruh anggota tubuh akan menjadi saksi atas perbuatan mereka, setiap anggota tubuh berkata : ‘aku telah melakukan ini dan itu, pada hari ini dan itu’. Dikhususkan tiga anggota tubuh (yaitu penglihatan, pendengaran dan kulit-pent.) karena kebanyakan dosa dilakukan oleh tiga anggota tubuh tersebut atau disebabkan oleh mereka.
Imam Thobari menjelaskan maksud kenapa manusia pada waktu itu bertanya kepada kulit mereka : “mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?”. :
يقول تعالى ذكره: وقال هؤلاء الذين يحشرون إلى النار من أعداء الله سبحانه لجلودهم إذ شهدت عليهم بما كانوا في الدنيا يعملون: لم شهدتم علينا بما كنا نعمل في الدنيا؟.
فأجابتهم جلودهم: (أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ) فنطقنا; وذكر أن هذه الجوارح تشهد على أهلها عند استشهاد الله إياها عليهم إذا هم أنكروا الأفعال التي كانوا فعلوها في الدنيا بما سخط الله،
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan bahwa mereka para musuh Allah, pada waktu dikumpulkan di neraka bertanya kepada kulit mereka, ketika menjadi saksi atas perbuatan mereka di dunia : “mengapa engkau menjadi saksi atas kami, terhadap apa yang telah kami lakukan di dunia?”.
Maka kulit mereka menjawab : “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata”. Allah menyebutkan bahwa anggota tubuh ini (kulit) menjadi saksi atas pemiiliknya ketika dimintai persaksian oleh Allah tentang pemiliknya, yang mana ia menyangkal telah melakukan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah di dunia.
sumber : ikhwahmedia.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...