Minggu, 11 Februari 2018

Ikhlas artinya bersih, Selesai. Tidak ada lagi urusan, Lupakan.  Apabila masih ada jejak “aku” pada kebaikan itu, maka itu artinya belum ikhlas. Suatu saat jika tersinggung, muncullah ucapan: “Kalau bukan aku“. Suatu saat jika ingin disanjung, keluarlah kata: “Akulah…“

Ketidak-ikhlasan tidak saja menimbulkan protes terhadap orang atau pihak yang menerima kebaikan itu, tetapi bahkan terhadap Tuhan sekalipun. “Tuhan, saya sudah salat, saya sudah puasa, saya sudah rajin bersedekah, saya sudah ini dan itu. Tetapi kenapa saya kena sial seperti ini?”

Kita merasa bahwa yang butuh kebaikan kita itu adalah orang lain. Sangkaan seperti ini salah alamat. Yang butuh kebaikan kita itu adalah jiwa kita sendiri. Jiwa tidak akan merasakan kebahagiaan manakala pemilik jiwa itu tidak berbuat baik.

Tidak berbuat kebaikan membuat jiwa jadi kering. Berbuat keburukan akan menjadikan jiwa rusak. Satu-satunya cara memperbaiki dan membahagiakan jiwa adalah dengan berbuat kebaikan dengan ikhlas, entah terhadap sesama (muamalah) ataupun terhadap Tuhan (ibadah).
Itu sebabnya, manusia yang tak mampu ditaklukkan Iblis bukan ulama dan bukan ahli ibadah. Tetapi orang yang ikhlas:

قَالَ رَبِّ بِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَلَاُغْوِيَـنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ*اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ
Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka.” (QS.15: 39-40)

*bElAjAr IkLaS yUk*
Salam satu tujuan
AMB elJawie

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...