Sabtu, 16 Desember 2017

السلا م عليكم ورحمةالله وبر كا ته
*AL-FATHONIYYAH*

✅PENGAJIAN BA'DA SUBUH
✅KAJIAN KITAB *ARBA'INAWAWI*
✅JUMAT 15 DESEMBER DESEMBER 2017 M
✅BERSAMA GURU KITA 🏻
               *KH. AGUS FATHONI*

HADITS KEDUA PULUH 20

ANJURAN MEMILIKI RASA MALU

عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ .     [رواه البخاري ]

Terjemah hadits

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al Badry radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah :  Jika engkau tidak malu berbuatlah sekehendakmu. (Riwayat Bukhori No.3483)

Sabdanya “kalimat kenabian yang pertama”, maksudnya ialah bahwa rasa malu selalu terpuji dan dipandang baik, selalu diperintahkan oleh setiap nabi dan tidak pernah dihapuskan dari syari’at para nabi sejak dahulu.

Sabda beliau : “berbuatlah sekehendakmu”, mengandung dua pengertian, yaitu :

Berarti ancaman dan peringatan keras, bukan merupakan perintah, sebagaimana sabda beliau :“Lakukanlah sesuka kamu” Yang juga berarti ancaman, sebab kepada mereka telah diajarkan apa yang harus ditinggalkan. .Hendaklah melakukan apa saja yang kamu tidak malu melakukannya, seperti halnya sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
“Malu itu sebagian dari Iman”.
Maksud malu di sini adalah malu yang dapat menjauhkan dirinya dari perbuatan keji dan mendorongnya berbuat kebajikan. Demikian juga bila malu dapat mendorong seseorang meninggalkan perbuatan keji kemudian melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka malu semacam ini sederajat dengan iman karena kesamaan pengaruhnya pada seseorang.

Pelajaran yang terdapat dalam hadits

Malu adalah ajaran para nabi, sejak nabi pertama hingga nabi terakhir, ada yang sudah sirna dan ada yang tidak. Di antara ajaran yang tidak pernah sirna adalah rasa malu. Hal ini menunjukkan bahwa rasa malu memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam agama. Oleh karena itu harus mendapat perhatian yang mendalam.Jika seseorang telah meninggalkan rasa malu, maka jangan harap lagi (kebaikan) darinya sedikitpun.Malu merupakan landasan akhlak mulia dan selalu bermuara kepada kebaikan. Siapa yang banyak malunya lebih banyak kebaikannya, dan siapa yang sedikit rasa malunya semakin sedikit kebaikannya.
   Rasa malu merupakan prilaku dan dapat dibentuk. Maka setiap orang yang memiliki tanggung jawab hendaknya memperhatikan bimbingan terhadap mereka yang menjadi tanggung jawabnya.Tidak ada rasa malu dalam mengajarkan hukum-hukum agama serta menuntut ilmu dan kebenaran .

Diantara manfaat rasa malu adalah  ‘Iffah (menjaga diri dari perbuatan tercela) dan Wafa’ (menepati janji)Rasa malu merupakan cabang iman yang wajib diwujudkan.

  Dan jika manusia sudah tidak lagi mempunyai rasa malu maka sama halnya dia dengan hewan , karena hewan tidak mempunyai rasa malu  dia berbuat apa saja yang dia kehendaki maka jika kita tidak ingin disamakan dengan hewan maka tanamkanlah rasa malu pada diri kita..

Karena setiap rasa malu itu mengandung kebaikan , Dan tidak akan mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan

NB .
Selain itu malu juga bisa menjadi pencegah dari perbuatan maksiat ,
Jika ingin melakukan maksiat maka Malulah sama allah ..
Dan malu lah jika hendak meninggalkn perintah allah dan malu lah jika hendak menjalankan apa apa yang dilarang oleh allah.

MA'AF APABILA BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN MASIH DALAM TAHAP BELAJAR*

📢 *Untuk Lebih Jelas dan Paham, Bisa Hadir di PENGAJIAN rutin BA'DA SUBUH di MAJELIS AL-FATHONIYYAH Setiap Hari Senin s.d jumat

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...