oleh :
Syeikh Maulana Habib Luthfi Bin Yahya
Syeikh Maulana Habib Luthfi Bin Yahya
7 hal keutamaan memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW yang tidak sekedar kegiatan rutinitas.
1. Nabi Muhammad SAW pada masa muda, sebelum beliau diangkat jadi Rasul,telah mendapat gelar al-Amin oleh pemuka kaum Quraisy pada peristiwa peletakan Hajar Aswad (batu hitam) di Mekkah.
Artinya : kita sekarang harus bisa dipercaya mengemban amanah hidup yg hanya sebentar saja,lebih dalamnya lagi kita harus bisa dipercaya ketika ismu dzat talkin dzikir sudah diletakan didalam hati.
Artinya : kita sekarang harus bisa dipercaya mengemban amanah hidup yg hanya sebentar saja,lebih dalamnya lagi kita harus bisa dipercaya ketika ismu dzat talkin dzikir sudah diletakan didalam hati.
2. Nabi Muhammad SAW merupakan satu-satunya Rasul dan Nabi yang kewilayahan rahmat kasih sayangnya meliputi seluruh dunia untuk seluruh alam, sedangkan nabi/ rasul lain hanya wilayah tertentu saja.
Artinya : kita sekarang harus rahmatan lil alamin , menyayangi mencintai seluruh manusia di muka bumi ini tanpa membeda-bedakan.
Artinya : kita sekarang harus rahmatan lil alamin , menyayangi mencintai seluruh manusia di muka bumi ini tanpa membeda-bedakan.
3. Nabi Muhammad SAW tidak pernah dipanggil hanya namanya saja oleh Allah SWT seperti nabi-nabi lain, melainkan Nabi SAW dipanggil nama beliau dengan gelar-gelarnya, diantaranya: Thoha, Ya Muzammil, Ya Mudatsir, dan Yasin.
Artinya : kita sekarang harus mengharumkan nama kita dg akhlak yg baik , juga mengharumkan nama bangsa dan negara indonesia yg kita cintai ini dg berbagai karya yg baik.
Artinya : kita sekarang harus mengharumkan nama kita dg akhlak yg baik , juga mengharumkan nama bangsa dan negara indonesia yg kita cintai ini dg berbagai karya yg baik.
4. Nabi & Rasul lain hidup sejaman, semisal nabi Daud dan Sulaiman, Ibrahim dan Ismail. Sedangkan zaman Nabi Muhammad SAW, hanya Muhammad SAW saja, tidak ada rasul yang hidup sejaman dengan Muhammad.
Artinya : kita harus mencari Guru Mursyid sebagai orang yg mewarisi ilmu cahaya Nabi saw dizaman ini. ( Warasatul Anbiya Qutub Alamin yg hanya satu disetiap zamanya)
5. Yatimnya baginda Muhammad SAW, mengisyaratkan bahwa tarbiyah (pendidikan) al-qur'an langsung oleh Alloh SWT 'bi laa washithoh'. Bukan seperti yatim orang pada umumnya.
Artinya : Ilmu kita jangan selalu KATANYA , Tetapi belajarlah tariqat dzikir sehingga kita bisa mengambil ilmu yg langsung dari Allah, di lubuk sirr hati kita sendiri melalui bapa ruh kita yaitu Ruh agung Nabi Muhammad saw.
Artinya : Ilmu kita jangan selalu KATANYA , Tetapi belajarlah tariqat dzikir sehingga kita bisa mengambil ilmu yg langsung dari Allah, di lubuk sirr hati kita sendiri melalui bapa ruh kita yaitu Ruh agung Nabi Muhammad saw.
6. Allah SWT dan para malaikatnya bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Tuhan pencipta alam ini pun bersholawat. Dalam Alquran Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang berimana, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". (Alquran S. Al-Ahzab ayat 56).
Artinya dijelaskan oleh Rasulullah saw sendiri yaitu :"Bershlawatlah kamu kepadaku, karena shalawat itu menjadi zakat penghening jiwa pembersih dosa bagimu".
7. Turunnya Qur'an karena lahirnya baginda Muhammad SAW sebagai kekasih Allah Azza wa Jalla.
Artinya : kita sekarang harus mampu melahirkan hakikat kemuhammadan dari dalam diri kita sendiri. Sehingga lahirlah INSAN KAMIL yg memancarkan Nur Muhammad sebagai bibit intisari Quran dari hati kita , memancar cahanya keseluruh alam menerangi dan menuntun semua orang agar kenal pada dirinya sendiri, sehingga kenal pada Tuhannya.
"Nah demikianlah jaminan malaikat kepada orang yang membawa shalawat. Untuk itu, semua umat Nabi Muhammad SAW diharuskan memperbanyak membaca shalawat sebagai tanda bukti kecintaan umat (kita) terhadap beliau," kata Habib
Barakallahu fiikum aamiin
0 komentar:
Posting Komentar