Rabu, 25 Oktober 2017

● Sering kita jumpai ketika Shalat ada yang 
memutar-mutarkan jari telunjuknya saat tasyahud atau dalam tahyat  :-). 

Imam Zakariya Al Anshari dalam kitabnya "Fathul Wahhab" berpendapat bahwa hal itu hukumnya makruh, 
Jadi alangkah lebih baiknya ditinggalkan.

   (ويرفعها) مع إمالتها قليلا (عند قوله إلا الله) للاتباع في ذلك في غير الضم. رواه مسلم وغيره ويديم رفعها ويقصد من ابتدائه بهمزة إلا الله أن المعبود واحد فيجمع في توحيده بين اعتقاده وقوله وفعله، (ولا يحركها) للاتباع رواه أبو داود فلو حركها كره ولم تبطل صلاته

"Disunnahkan mengangkat jari telunjuk dengan sedikit lengkung ketika tasyahud pas mengucapkan lafadz "illalloh", hal ini adalah mengikuti ajaran Nabi saw sesuai hadis yg diriwayatkan Imam Muslim. 
Adapun tujuannya adalah memberi pengertian bahwa sesungguhnya Tuhan yang berhak disembah adalah satu. Maka akan terkumpul ketauhidan tersebut dalam i'tiqod, ucapan dan perbuatan.
Dan tidak boleh menggerakan jari telunjuk pada saat tahyat, hal ini karena mengikuti Nabi saw sesuai hadis yang diriwayatkan Abu Daud. 
Jika menggerakan jari maka hukumnya makruh akan tetapi sholatnya tidak sampai batal." 
(Fathul Wahhab)

● Dalam fatwanya, Imam Nawawi radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa saat tasyahud, 
Ketika bacaan tasyahud sampai huruf ‘Hamzah’ 
Kalimat Ilallâh, jari telunjuk kanan hendaknya dijulurkan dan jangan digerak-gerakkan, 
Seandainya ada yang menggerak-gerakkannya,
Maka perbuatan tersebut tidaklah membatalkan shalat akan tetapi hukumnya Makruh. 

Jika tangan kanan seseorang diamputasi atau jari telunjuk kanannya putus, 
Maka ia tidak boleh menjulurkan jari telunjuk kirinya. Seandainya ia menjulurkan jari telunjuk kirinya, 
Shalatnya tidaklah batal akan tetapi perbuatan tersebut Makruh Hukumnya. 

Dalilnya adalah hadits ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Nasai dan Tirmidzi. 
Di dalam hadist tersebut disebutkan bahwa Sayyidina ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata:

كَانَ إِذَا جَلَسَ فِي الصَّلاَةِ، وَضَعَ كَفَّهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى. وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ كُلَّهَا. وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ الَّتِي تَلِي الإِبْهَامَ. وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى

Dahulu Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam ketika duduk tasyahud, beliau meletakkan telapak tangan kanannya di atas paha kanannya, kemudian menggenggam semua jari tangannya, setelah itu beliau menunjuk dengan jari telunjuk kanannya. 
Beliau juga meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha kirinya. 
(Hadits Sahih disahihkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Nasai dan Tirmidzi)

● Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu dalam Sahih Muslim berikut:

كَانَ إِذَا قَعَدَ لِلتَّشَهُّدِ وَضَعَ يَدَهُ اليُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ اليُسْرَى، وَاليُمْنَى عَلَى اليُمْنَى، وعَقَدَ ثَلاَثاً وَخَمْسِيْنَ، وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ

Dahulu Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam jika duduk tasyahud, beliau meletakkan telapak tangan kirinya di paha kiri dan telapak tangan kanannya di paha kanan, 
Kemudian beliau membentuk angka lima puluh tiga 
(dengan tangan kanannya) dan menjulurkan jari telunjuknya. (Hadits Sahih, disahihkan oleh Imam Muslim).

Sumber : DKM Daarulfikri dari Ahbaburrosul Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...