“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari
hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama
sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang
mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka
ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan
menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)
“AL-Qur’ an adalah pedoman hidup manusia, semua sejarah ada di dalamnya,
bukan hanya sejarah dari negeri arab atau timur tengah, tetapi juga
indonesia dan seluruh dunia..”
Tahukah anda? Bahwa sebenarnya Kronologi Sejarah Islam Indonesia dan
peradabannya ada di ayat-ayat AL-Qur’an Suroh An-Naml 16-48 dan di Suroh
Saba 12-41 ? entah mengapa ada yang menutup-nutupi kebenaran sejarah
islam dan peradabannya yg sangat maju di negeri Indonesia ini, mungkin
juga di karenakan orang-orang indonesia terdahulu yang telah berbuat
zhalim terhadap dirinya sendiri, hingga mereka mendustakan ayat-ayat
ALLAH SWT dan menganggapnya sihir yg diada-adakan, sehingga ALLAH SWT
pun tidak meridhoi peradaban islam di Indonesia dikarenakan orang-orang
Indonesia terdahulu tidak bersyukur akan kebesaran ALLAH SWT dan
mensyukuri nikmatNYA. Berikut Kronologi Sejarah Islam Indonesia dan
Peradaban Islam di Indonesia yg di ambil dari AL-Qur’an :
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).
An Naml:16 ﴿
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai Manusia, kami
telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala
sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.
﴾ An Naml:17 ﴿
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
﴾ An Naml:18 ﴿
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut:
Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak
diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;
﴾ An Naml:19 ﴿
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut
itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap
mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada
dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau
ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh”.
﴾ An Naml:20 ﴿
Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.
﴾ An Naml:21 ﴿
Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau
benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku
dengan alasan yang terang”.
Burung Hud-hud menemukan Ratu Balqis di Negeri Saba (INDONESIA)
﴾ An Naml:22 ﴿
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku
telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa
kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.
﴾ An Naml:23 ﴿
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan
dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.
﴾ An Naml:24 ﴿
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan
syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak
dapat petunjuk,
﴾ An Naml:25 ﴿
agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam
di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan
apa yang kamu nyatakan.
﴾ An Naml:26 ﴿
Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar”.
﴾ An Naml:27 ﴿
Berkata Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.
﴾ An Naml:28 ﴿
Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka,
kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka
bicarakan”
﴾ An Naml:30 ﴿
Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
﴾ An Naml:31 ﴿
“Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.
﴾ An Naml:32 ﴿
Berkata dia (Balqis): “Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam
urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum
kamu berada dalam majelis(ku)”.
﴾ An Naml:33 ﴿
Mereka menjawab: “Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan
(juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan
berada ditanganmu: maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu
perintahkan”.
﴾ An Naml:34 ﴿
Dia berkata: “Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri,
niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia
jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.
﴾ An Naml:35 ﴿
Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa)
hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh
utusan-utusan itu”.
﴾ An Naml:36 ﴿
Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata:
“Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? maka apa yang diberikan
Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu;
tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.
﴾ An Naml:37 ﴿
Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan mendatangi mereka dengan
balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan
mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi
(tawanan-tawanan) yang hina dina”.
﴾ An Naml:38 ﴿
Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu
sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka
datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.
﴾ An Naml:39 ﴿
Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang
kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari
tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi
dapat dipercaya”.
﴾ An Naml:40 ﴿
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman
melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini
termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha
Mulia”.
﴾ An Naml:41 ﴿
Dia berkata: “Rubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat
apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak
mengenal(nya)”.
﴾ An Naml:42 ﴿
Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: “Serupa inikah
singgasanamu?” Dia menjawab: “Seakan-akan singgasana ini singgasanaku,
kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang
yang berserah diri”.
﴾ An Naml:43 ﴿
Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk
melahirkan keislamannya), karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk
orang-orang yang kafir.
﴾ An Naml:44 ﴿
Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka tatkala dia
melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan
disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia
adalah istana licin terbuat dari kaca”. Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah
diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”.
﴾ An Naml:45 ﴿
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka
Shaleh (yang berseru): “Sembahlah Allah”. Tetapi tiba-tiba mereka
(jadi) dua golongan yang bermusuhan.
﴾ An Naml:46 ﴿
Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan
sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada
Allah, agar kamu mendapat rahmat”.
﴾ An Naml:47 ﴿
Mereka menjawab: “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan
orang-orang yang besertamu”. Shaleh berkata: “Nasibmu ada pada sisi
Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji”.
﴾ An Naml:48 ﴿
Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.
﴾ Saba’:12 ﴿
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu
pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama
dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga
baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di
bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di
antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka
yang apinya menyala-nyala.
﴾ Saba’:13 ﴿
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari
gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang
(besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku).
Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit
sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.
﴾ Saba’:14 ﴿
Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan
tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa
kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan
tetap dalam siksa yang menghinakan.
﴾ Saba’:15 ﴿
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat
kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah
kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang
(dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu)
adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.
﴾ Saba’:16 ﴿
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang
besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi
(pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon
Sidr.
﴾ Saba’:17 ﴿
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka.
Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya
kepada orang-orang yang sangat kafir.
﴾ Saba’:18 ﴿
Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami
limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami
tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah
kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman.
﴾ Saba’:19 ﴿
Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”,
dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah
mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi
setiap orang yang sabar lagi bersyukur.
﴾ Saba’:20 ﴿
Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya
terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang
yang beriman.
﴾ Saba’:21 ﴿
Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah
agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan
akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha
Memelihara segala sesuatu.
﴾ Saba’:40 ﴿
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka
semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini
dahulu menyembah kamu?”.
﴾ Saba’:41 ﴿
Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung
kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka
beriman kepada jin itu”.
Selama ini hampir kebanyakan ilmuwan mengatakan bahwa negeri saba" yang
disebutkan dalam Alquran itu terletak di daerah Yaman, bahkan dalam
banyak tafsir Al Quran pun mengatakan demikian. Namun, melalui ekspedisi
dan penelitiannya, yang hasilnya dibuat dalam bentuk flying boook, KH
Fahmi Basya menyimpulkan bahwa bukanlah daerah Yaman letak sebenarnya
negeri Saba" itu, melainkan ia berada di sebuah wilayah dengan pusatnya
di pulau Jawa, dimana dahulu wilayah itu mencakup wilayah Indonesia dan
masih merupakan sebuah daratan yang luas atau berupa sebuah benua.
Berikut saya tuliskan 14 bukti yang dikemukakan oleh KH fahmi Basya yang
mengungkapkan bahwa negeri saba" dalam Al Qur"an itu bukan terletak di
Yaman melainkan di Indonesia.
PERTAMA. Nama saba" itu sendiri. "..dan kubawa kepadamu dari negeri Saba
suatu berita penting yang diyakini." (QS. 27:22). Di Indonesia ada nama
dan tempat bernama saba" (tempat pertemuan) dan ada tempatnya.
sementara di Yaman tidak ada. Yang ada hanya sabuun(prasasti), tapi
tidak ada a=nama tempat bernama saba"
KEDUA. Hutan saba". "Sesungguhnya bagi kaum Saba" ada tanda (kekuasaan
Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah hutan (kebun) di sebelah
kanan dan di sebelah kiri" (QS.34:14). Disebutkan terdapat hutan
sebagai tanda kekuasaan (ayat). Allah menyebut sesuatu sebagai ayat maka
berarti sesuatu tersebut tidak akan hilang dan tetap dapat di amati
oleh manusia. Sebagaimana dalam QS 54.15 Allah menyebut kapal nabi nuh
sebagai ayat dan itu kita temukan. Maka sesuai sebutan "ayat" itu
seharusnya hutan itu juga bisa ditemukan atau pastilah hutan saba" itu
masih ditemukan. Kita bisa buka dalam kamus bahasa jawa kawi, HUTAN
dalam bahasa jawa adalah WANA, dan SABA" berarti PERTEMUAN. Jadi hutan
saba" itu ada di pulau jawa yaitu WANASABA=WONOSOBO Ada juga nama sleman
yang berasal dari kata sulaiman. Sementara di Yaman tidak diketemukan
nama-nama semacam itu.
KETIGA. Tempat bersujud (menyembah) kepada matahari. "Aku mendapati dia
dan kaumnya menyembah (bersujud kepada) matahariâ?¦"(QS. 27:24). Di
Yaman tidak dijumpai tempat semacam itu, sementara di Indonesia tempat
semacam itu ada yaitu di kawasan bukit candi Boko. Disana ada tempat
yang digunakan untuk menyembah matahari yang berupa bangunan di atas
bukit menghadap ketimur, ke arah matahari terbit.
KEEMPAT. Bangunan di lembah semut. "Berkatalah seorang yang mempunyai
ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu
terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku
â?¦"(QS. 27:40). Di Yaman tidak ada bangunan semacam ini, tapi di
Indonesia ada, yaitu candi Borobudur. candi Borobudur terletak di sebuah
lembah, dan itulah lembah semut, lembah terindah di dunia.
KELIMA. Fakta pemindahan. Ada bekas stupa di candi Boko (36 km dari
candi Borobudur), dimana tekstur bekas stupa itu sangat mirip dengan
yang ada di candi borobudur. di Yaman tidak ada.
KEENAM. Sidrin qolil. "â?¦sesuatu yang disebut sidrin Qolil"(qs. 34:16).
Di indonesia sidrin qolil ini masih ada sampai sekarang, yaitu terdapat
di candi Boko, sementara di Yaman tidak ada.
KETUJUH. Buah yang rasanya pahit, dan menjadi buah mulut (cerita
rakyat). "â?¦an kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang
ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahitâ?¦"(QS. 34:16). Di Indonesia
ada buah yang rasanya pahit yaitu buah MAJAPAHIT, di Yaman tidak ada.
KEDELAPAN. Sisa banjir. "â?¦ Maka kami datangkan kepada mereka banjir
yang besarâ?¦"(QS.34:16). Di Yaman disebutkan banjir ini disebabkan
runtuhnya bendungan Ma"rib (sebesar bendungan situ gintung) tapi banjir
yang semacam ini terlalu kecil untuk memusnahkan sebuah negeri. Tapi di
Indonesia banjir itu ada yaitu banjir sangat besar yang menenggelamkan
dataran/dangkalan sunda, mengakibatkan Indonesia terbagi menjadi banyak
pulau. Fakta sejarah mengungkapkan bahwa dulu nusantara merupakan satu
wilayah daratan yang luas sebelum menjadi wilayah kepulauan.
KESEMBILAN. Bukti bahwa negeri saba" telah dihancurkan
sehancur-hancurnya. "Maka kami jadikan mereka buah mulut dan kami
hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang
yang sabar lagi bersyukur." (QS.34:19). Di Indonesia fakta jelas
mengatakan bahwa wilayah nusan tara yang dulunya satu daratan, setelah
banjir besar di jaman es terbagi menjadi 17.000 pulau. Dari 1 menjadi
17.000. dalam sejarah dunia belum pernah ada daratan yang karena suatu
kejadian kemudian menyebabkannya terbagi menjadi 17.000 bagian. Inilah
maksud dari dihancurkan sehancur-hancurnya. Semantara di Yaman tidak ada
fakta semacam itu.
SEPULUH. "â?¦Kami bataskan padanya perjalananâ?¦"(QS.34:1. Setelah
banjir besar, maka perjalana darat menjadi terbatas karena pulau-pulau
dibatasi lautan. Sementara di Yaman tidak ditemukakan fakta ini.
SEBELAS. Jarak terbang ideal. "Maka tidak lama kemudian (datanglah
hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum
mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita
penting yang diyakini."(QS.27:22). "Pergilah dengan (membawa) suratku
ini"(QS.27:2 jarak pemindahan istana adalah sejauh jarak terbang burung
(36 km). di Indonesia jarak ideal ini ada Yaitu jarak candi
Borobudur-candi Boko. Sementara kalo di Yaman, jarak antara
Yaman-Palestina terlalu jauh.
KEDUABELAS. "Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu." (QS.34:21).
Jadi pastilah Allah memelihara negeri saba" yang menjadi ayat (tanda
kekuasaan) Nya itu. Di Yaman sudah tidak ada, sementara di Indonesia
masih ada.
KETIGABELAS. Surat dari Nabi Sulaiman unutk ratu Balqis. "Berkata ia
(Balqis): "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku
sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan
sesungguhnya (isi)nya: "bismillahirrahmaanirrahiim" (QS. 27:29-30). Di
Indonesia ada bukti yang ditemukan di istana ratu boko berupa
lempengan/plat emas bertuliskan bismillahirrahmaanirrahiim. Di Yaman
tidak ada.
KEEMPATBELAS. Gedung yang tinggi. "Para jin itu membuat untuk Sulaiman
apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung
dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap
(berada di atas tungku)."(QS.34:13). Di Indonesia jelas ada yaitu candi
borobudur, sedangkan di Yaman tidak ada.
0 komentar:
Posting Komentar