“Ketika kita akan menguak keberadaan
negeri kita, maka negara negara lain terutama negara Besar tidak akan terima
akan ketetapan illahi, Namun ayat ayat alloh tidak akan pernah beruba dan akan
menjadi pusat peradaban dunia manakala saatnya tiba”. (Rajasamudera, ekspedisi
ke 19 Indonesia Negeri SABA).
Alloh menciptakan tujuh langit dan
sebagian dari bumi seperti mereka (QS 65.12)
Kita telah kehilangan sejarah,
bahkan sejarah tergantung pada siapa yang berkuasa. Saat presiden Soekarno
berkuasa kemana sejarah Tan malaka dan beberapa pahlawan laen, begitupula saat
Soeharto berkuasa nama Soekarno redup bahkan kelahiran bung Karno muncul belakangan
bahwa beliau lahir di Surabaya yang selama ini kita kenal lahir di Blitar,
terbitlah sejarah perjuangan bangsa yang merupakan ciptaan penguasa dengan
meminggirkan aktor aktornya. Putra Bangsa sendiri telah melamurkan sejarah
Apalagi sebuah Negara yang akan menjajah dalam waktu yang lama, tentunya
merubah culture memerlukan suatu pemikiran yang dalam yang akan berdampak pada
ratusan bahkan ribuan tahun.
Saya tertegun saat berada di Belanda
menelusuri Asterdam, Vlissingen, Denhelder, Folendam, Hangelo dan leden bahkan
memutari negeri yang pernah menjajah Indonesia yang terkenal lama dan
mengeruknya kekayaan negeri ini dibawah ke eropa sampai sampai pernah ada suatu
cerita bahwa kapal VOC menumpahkan barang barang bawaan berharga dari Indonesia
di mulut pintu amsterdam, bertenggerlah sekarang gedung gedung yang bertuliskan
angka tahun 1500 di Amsterdam. Maka ketika Belanda mengirmkan Van Erp tahun
1817 ke Indonesia dan menyatakan Borobudur adalah Candi Budha dan pernyataan
itu dianggap benar dan itu apakah benar? Apabila salah maka bangsa ini akan
dirugikan selamnya sepanjang jaman. Sanggupkah bangsa ini meneliti kembali akan
anugrah illahi yang berada didepan matanya, apakah hanya mempercayai penjajah
pada jamnnya dan sampai bangsa ini puna. Dimanapun yang namanya menjajah itu ya
salah, gitu kok dipercaya. Saat nya untuk bangkit untuk membuktikan suatu
kebenaran tentang siapa kita, bangsa kita, tanah warisan leluhur kita, tanah
ciptaan tuhan yang maha kuasa yang telah menciptakan kita. Apabila tidak maka
kita tidak akan pernah bersyukur atas apa yang Tuhan ciptakan untuk kita, kita
hanya menghabiskan dan merusaknya tanpa mengetahui dimana sebenranya kita
berada. Ini hanyalah sebagian kecil dari penemuan belum berjuta juta peristiwa
atau peninggalan sejarah dinegeri ini yang belum bisa terkuak oleh penghuninya.
Dengan Memanjatkan puji Syukur
kehadirat illahi, bahwasannya kita masih bisa hidup dan dilahirkan di negeri
yang Baldatun Thoiyyibatun yaitu negeri yang baik, ciri negeri yang baik
diantaranya tumbuh pohon pohon yang baik yang mengandung antioksidan karena
sinar matahari sepanjang tahun dan itu adalah Indonesia. Salah satu ciri negeri
Saba adalah ia pernah disinggahi oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya, penulis
telah mengikuti expedisi ke-19 bersama KH Fahmi Basya Hamdi, dosen Matematika
Islam Universitas Indonesia suatu penemuan yang Luar Biasa di Abad ini.
Nama Saba hanya 3 kali disebut
dalam Al-quran: 1) Surat ke 34, bernama Saba, 2) Ucapan Burung Hud-hud
kepada nabi Sulaiman surat ke 27 ayat 22 3) Hutan Saba, surat ke 34 ayat ke 25.
Beberapa Hal yang bisa dijadikan
patokan bahwa Negeri Saba adalah Inonesia dan Bukan Yaman adalah :
Di buku-buku Ilmu Sejarah kita
disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan pada abad ke-7 Masehi, tetapi
menurut Teori paruh waktu , bahwa penelitian terhadap batu candi tersebut tidak
bisa dihitung umurnya dengan Isotop C (Carbon). Sehingga bisa ditarik Hipotesa,
bahwa Candi Borobudur tidak dibuat pada abad ke-7 Masehi.
Adanya phenomena angka 19 di
Candi Borobudur. Adapun mengenai phenomena angka 19 itu terdapat di dalam
Alqur’an berasal dari kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19
huruf. Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim ini yang memperkenalkannya kepada
kita adalah nabi Sulaiman As. ketika beliau berkirim surat kepada Ratu Saba’
Kop Surat dari Surat nabi Sulaiman
As itu adalah kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Isi suratnya adalah: ” Alla ta’luu
‘alaiyya, wa’tuunni muslimiin ” ( Jangan menyombong kepadaku dan datanglah
kepadaku dengan berserah diri ). Dan perlu diketahui surat itu sampai sekarang
masih ada yaitu di Musium Nasional berupa lempengan emas bertuliskan Bismillah,
surat itu awalnya ditemukan dikolam dekat Candi borobudur.
Adanya phenomena posisi tiga buah
candi terletak segaris lurus, yaitu: Candi Borobudur, Pawon dan Mendut.
Karena yang membuat Candi Borobudur
itu bukan manusia saja, tetapi juga Jin, maka segaris lurusnya tiga candi,
yaitu Borobudur, Pawon dan Mendut, bukanlah hal kebetulan. karena Jin bisa
melihatnya dari atas.
Untuk apa mereka membuat ketiga
candi itu segaris lurus?
Untuk membuat gambar Gerhana. Dengan
demikian mereka memberitakan bahwa Borobudur itu gambar Matahari, Pawon itu
gambar Bulan dan Mendut adalah gambar Bumi. Itu sebab Mendut mewakili Manusia.
Disana ada sebuah patung Manusia sebagai wakil penduduk bumi adalah manusia.
Mengapa Borobudur itu gambar
Matahari.? Karena Ya..si Ratu Saba’ itu dulunya kan penyembah Matahari, jadi
‘Arsy dia itu ada nuansa mataharinya.
Diceritakan pula di dalam
Al-qur’an istananya berbentuk piring-piring dan patung-patung, sementara itu
candi borobudur berbentuk piring dan banyak patung-patungnya, disinyalir patung
Nabi Sulaiman As.
Candi Borobudur adalah
peninggalan Nabi Sulaiman As. dan Indonesia adalah negeri SABA yg diceritakan
Al-qur’an dalam surat As-Saba (34). karenanya ada nama daerah Sleman di DI.
Yogyakarta – Jawa Tengah yang diambil dari nama Nabi Sulaiman As serta nama
daerah deket candi Borobudur adalah dusun Salaman.
Sementara itu masih di kota
Jogjakarta, tepatnya di daerah Prambanan ada candi ratu Boko yang di ambil dari
nama Ratu Bulqo/Bilkis.
Di dalam Qur’an Surat As-Saba
tanda-tanda daerahnya ada buah pahit, sementara disekitar candi borobudur ada
buah: Mojo Pahit. bahkan sebuah kerajaan besar yang pernah jaya di pulau jawa
dulu rela menamakan kerajaannya dengan nama Kerajaan Majapahit.
Lalu diceritakan di dalam
Al-qur’an lagi: bahwa daerah Saba’ dikelilingi dua hutan, sementara itu
Borobudur disana ada daerah Wanagiri dan WanaSABA, dimana dalam kamus bahasa
jawa kawi; wana = hutan, saba = pertemuan.
Dimana seperti dalam Alqur’an
Nabi Sulaiman menggunakan dua lembar kain dan kain yang luar adalah sutra
seperti patung di candi yang terdapat lipatan sutra.
Diceritakan lagi di Nabi
Sulaiman sering beristirahat dan berlibur di pantai sebelah timur negeri Saba,
sementara di sebelah timur Indonesia deket papua ada pulau Solomon, yang di
ambil dari nama Nabi Sulaiman As.
Relief-relief di candi
mengambarkan cerita tentang Nabi Sulaiman diantaranya gambar burung yang
mengantar surat kepada ratu Bilkis.
Sedangkan relief yang bergambar
burung berkepala manusia, memberikan penjelasan bahwa burung hud-hud tersebut
bisa berbicara dengan Nabi Sulaiman.
Di dalam Al-Qur’an surat
As-Saba’ diceritakan negeri SABA telah di azab Allah karena penduduknya kufur
dan tidak beriman, yaitu berupa dengan mengirim banjir besar yang menghancurkan
negeri Saba’ menjadi berkeping-keping. Karenanya hanya Indonesia-lah
satu-satunya negara di Dunia yang mempunyai 17.000 pulau lebih.
Indonesia adalah negeri SABA
yang hilang, yang oleh Plato dan para ilmuwan barat diistilahkan benua Atlantis
yang hilang.
Diantara Ribuan jumlah para
Nabi, hanya Nabi Sulaiman As yang mempunyai nama Jawa yang berawalan “SU”,
sebagaimana Suparmin, Suharto, Sukarno, Supratman, Sulistyono dll.
Adanya angin muson di Indonesia
semakin menguatkan bukti bahwa Indonesia adalah negeri Saba’.
Dan masih banyak lagi fakta-faktanya
yang lain.! Adanya angin muson yang terdapat dalam alquran Surat Saba 34: 12 “
Dan Kepada Sulaiman, Angin Bertiup Paginya sebulan dan Sorenya Sebulan.”
Dan Angin Musson tersebut berada di Indonesia.
Nah kalau semua fakta ini benar
adanya, bahwa yang dimaksud dengan Negeri Saba’ adalah Indonesia hasil
peninggalan Nabi Sulaiman As dan Ratu Bulqis. Sungguh luar biasa bangsa ini,
kita telah mewarisi peradaban yang mulia tersebut. Oleh Karena itu Bangkitlah
bangsaku, Temukan Jatidiri Bangsa yang merupakan Bumi Penggalan Sorga, Wujudkan
dalam kepemimpinan bangsa.
Saya yakin dengan mengetahui Jati diri bangsa dan
Kebesaran Bangsa maka Negeri Kita akan menjadi Mercusuar Dunia. Wallohu Alam
Sumber : http://rajasamudera.com/2013/04/negara-indonesia-adalah-negeri-saba-yang-baldatun-thoiyyibatun
0 komentar:
Posting Komentar