Sabtu, 10 Februari 2018

Menurut riwayat, ketika Ibrahim wafat, kebetulan tejadi gerhana matahari, sedangkan Ibrahim ini adalah anak yang paling beliau cintai. Maka sebagian kaum muslimin menganggap bahwa peristiwa itu adalah satu peristiwa yang luar biasa. Sebagian kaum muslimin menganggap bahwa gerhana matahari itu menunjukkan kekeramatan Ibrahim putra Nabi tersebut, oleh karena itu mataharipun ikut berkabung atas wafatnya. Dan sebagian kaum muslimin ada pula yang berkata, “Inilah mu’jizat dari Tuhan disebabkan wafatnya Ibrahim putra Nabi tersebut”.

Desas-desus dari perkataan dan sangkaan kaum muslimin yang demikian itu akhirnya sampai kepada Nabi SAW, maka dalam khutbah di muka orang ramai beliau menegaskan :

اِنَّ الشَّمْسَ وَ اْلقَمَرَ ايَتَانِ مِنْ ايتِ اللهِ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَ لاَ لِحَياتِهِ، فَاِذَا رَاَيْتُمُوهُمَا ذلِكَ فَادْعُوا الله وَ صَلُّوْا حَتَّى يَنْجَلِيَ. البخارى 2: 30

Ketahuilah, sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, kedua-duanya itu tidak gerhana karena kematian seseorang dan tidak pula karena kelahiran seseorang. Karena itu apabila kalian melihat gerhana, hendaklah kalian berdoa kepada Allah dan shalatlah sehingga gerhana pulih kembali. [HR. Bukhari juz 2, hal. 30]

Dan ketika terjadi gerhana tersebut Nabi SAW dan para shahabat melakukan shalat gerhana dua rekaat dengan empat ruku’ dan empat sujud sebagaimana riwayat berikut :

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيّ ص قَالَتْ: خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى حَيَاةِ رَسُوْلِ اللهِ ص، فَخَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ ص اِلىَ اْلمَسْجِدِ فَقَامَ وَ كَبَّرَ وَصَفَّ النَّاسُ وَرَاءَهُ. فَاقْتَرَأَ رَسُوْلُ اللهِ ص قِرَاءَةً طَوِيْلَةً ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ رُكُوْعًا طَوِيْلاً. ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَ لَكَ اْلحَمْدُ. ثُمَّ  قَامَ فَاقْتَرَأَ قِرَاءَةً طَوِيْلَةً. هِيَ اَدْنَى مِنَ اْلقِرَاءَةِ اْلاُوْلىَ. ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ رُكُوْعًا طَوِيْلاً هُوَ اَدْنَى مِنَ الرُّكُوْعِ اْلاَوَّلِ. ثُمَّ قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ. ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ فَعَلَ فِى الرَّكْعَةِ اْلاُخْرَى مِثْلَ ذلِكَ حَتَّى اسْتَكْمَلَ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ وَ اَرْبَعَ سَجَدَاتٍ. وَ انْجَلَتِ الشَّمْسُ قَبْلَ اَنْ يَنْصَرِفَ. ثُمَّ قَامَ فَخَطَبَ النَّاسَ. فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ اَهْلُهُ، ثُمَّ قَالَ: اِنَّ الشَّمْسَ وَ اْلقَمَرَ ايَتَانِ مِنْ ايَاتِ اللهِ. لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ. فَاِذَا رَأَيْتُمُوْهَا فَافْزَعُوْا لِلصَّلاَةِ. مسلم 2: 619

Dari 'Aisyah istri Nabi SAW, ia berkata, "Sesungguhnya telah terjadi gerhana matahari dimasa Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW pergi ke masjid. Kemudian beliau berdiri dan bertakbir dan orang-orang bershaf di belakang beliau. Dalam shalat tersebut Rasulullah SAW membaca bacaan yang panjang. Kemudian beliau bertakbir dan ruku' dengan ruku' yang panjang pula. Kemudian beliau mengangkat kepalanya sambil membaca"Sami'alloohu liman hamidah, robbanaa wa lakal hamdu". Lalu beliau membaca lagi bacaan yang panjang, tetapi lebih pendek dari pada bacaan yang pertama. Sesudah itu beliau bertakbir lalu ruku' dengan ruku' yang panjang, tetapi lebih pendek dari pada ruku' yang pertama tadi. Kemudian beliau membaca (sambil berdiri) "Sami'alloohu liman hamidah, robbanaa wa lakal hamdu". Sesudah itu beliau sujud. Kemudian beliau melaksanakan pada raka'at yang kedua sedemikian itu pula, sehingga genap empat kali ruku' dan empat kali sujud, sedang matahari pun muncul kembali sebelum beliau selesai (shalat). Setelah itu Rasulullah SAW berkhutbah, memuji Allah SWT dengan pujian-pujian-Nya, kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Dua-duanya tidaklah gerhana karena mati atau lahirnya seseorang. Apabila kamu sekalian melihat yang demikian itu maka segeralah untuk melaksanakan shalat". [HR. Muslim 2 : 619]

Dengan riwayat ini jelaslah bahwa walaupun di dalam saat yang sedemikian sedih dan susahnya, namun Nabi SAW tidak lupa akan tugas risalah yang beliau pikul, tidak lengah dari kewajiban dan senantiasa memberikan peringatan kepada segenap kaum muslimin.

Sumber :
http://bit.ly/2F2CxYG

KONSULTASI :
+85259476549  Ustadz Noor Rahmat

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...