Selasa, 31 Oktober 2017

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ta'lim Kitab Wasiyatul Musthofa 

Wahai Ali:
"Tidak Allah Ciptakan pada diri manusia yang lebih afdhol (utama) dari lisan"

Jasad Manusia terbagi ada 3 bagian yaitu:
1. Hati,
2. Lisan
3. Seluruh anggota tubuh kita

Masing-masing tersebut Allah Muliakan :
1. Hati : Allah Muliakan dengan Tauhid (letak ma'rifat itu di hati) kedekatan dengan Allah itu dengan berma'rifat dengan Hati.
2. Lisan : Allah Muliakan dengan Persaksian, (2 kalimat syahadat)
3. Seluruh Anggota tubuh  yang lain (Allah Muliakan dengan gerakan,sholat,berupa gerakan lainnya)

Sabda Rasulullah di dalam kitab Tanqihul Qoul:
" Yang namanya Iman itu, yaitu di yakini dengan hati seyakin yakin nya, di ucapkan dengan Lisan, dan di realisasikan/di lakukan dengan perbuatan.

Tiga aspek tersebut harus ada pada diri seseorang,baru bisa di katakan seseorang itu beriman.
Kalau tidak ada ketiga aspek tersebut, seseorang belum di katakan beriman.

"Sesungguhnya lisan itu bisa memasukkan ke dalam Surga dan juga bisa memasukkan ke dalam api neraka,maka jagalah lisan mu,karena sesungguhnya lisan itu bagaikan anjing yang galak".

Jadi, lisan seseorang itu tergantung pemakaian nya, ketika digunakan untuk menasihati orang, berkata jujur,tidak berbohong,tidak  menghibah,InsyaAllah bisa menyelamatkan orang tersebut ke dalam surga, akan tetapi sebaliknya, jika lisan digunakan untuk berbohong, maka bisa memasukkan orang tersebut ke dalam api neraka.

Terkadang perbuatan yang sering kita lakukan atau tidak kita sadari adalah kita sering berbuat ghibah (membicarakan keburukan seseorang)


Maka jagalah lisan kita.
Menurut pepatah para alim ulama'
"Keselamatan Manusia itu tergantung seseorang dalam menjaga lisan nya"

Wahai Ali : 
"Janganlah melaknat terhadap seorang muslim,dan jangan mengutuk terhadap binatang,karena kutukan tersebut akan kembali melaknat kepadamu."

"Lisan itu tajam",
lebih baik sakit terkena pisau daripada terkena luka karena tajam nya lisan (omongan yang menyakitkan) karena luka terkena pisau satu minggu bisa sembuh tapi kalau tajam nya lisan bisa bertahun-tahun (bahkan membekas di dalam hati seumur hidup) jika berkata yang menyakiti hati (bermadhorot)


Pasal Menerangkan Rasa Malu

Wahai Ali :
Adapun agama itu semua nya ada pada sifat malu, adapun yang di maksud malu yaitu:
Kamu harus menjaga kepala dari maksiat.
Dan menjaga dari yang ada di sekitar kepala (telinga,mata,hidung,mulut,dll) Malu kalau tidak di jaga.

Di jaga matanya,telinga nya,mulut nya dari barang yang haram.

Di dalam Agama itu di ajarkan rasa malu,rasa malu kalau sekitar kepala tidak di jaga.
Dan juga rasa malu itu orang yang jaga perut,Jadi kalau perut nya tidak di jaga,malu kepada Allah SWT.
Terutama menjaga makan-makanan yang haram, menjaga makanan yang subhat (remang-remang),tidak terlalu banyak makan, karena terlalu banyak makan,banyak tidur,banyak ketawa,banyak bercanda itu bisa mematikan hati
Kalau di lihat di kitab Naso'ikhul Ibad itu bisa mematikan hati.

Ketika hatinya sudah mati, tidak ada cahaya, tidak ada Nur, maka orang tersebut bisa berani melanggar dosa-dosa besar yang di larang oleh Allah SWT.

Ketika hatinya sudah mati, berani meninggalkan sholat, Ngaji males, sholat juga males, sholat tahajud males, males semuanya kalau hatinya sudah mati.

InsyaAllah semuanya yang ada di Majelis ini hatinya Hidup آمين 

Dan menjaga semuanya yang ada di sekitar perut  (kemaluan,kaki,dll) malu pada Allah,

menjaga Farji dari Perbuatan zina,kecuali kepada istri-istri mu. 

Jadi, di jaga semuanya yang ada di sekitar kepala dan sekitar perut.

Pasal Menerangkan Tentang wara' atau Wira'i atau Berhati-hati

Nabi Muhammad SAW bersabda :
Wahai Ali :
Tidak di sebut orang yang punya agama bagi orang yang tidak ada rasa takut kepada Allah SWT.
Dan tidak di sebut orang yang berakal bagi orang yang tidak menjaga dirinya dari Perbuatan yang di larang oleh Allah.
Dan tidak di katakan beriman bagi orang yang tidak punya rasa wira'i atau hati-hati bagi orang tersebut.
Dan tidak di sebut orang yang ahli ibadah bagi orang yang tidak mau (yang tidak punya ilmu/menuntut ilmu).
Harus ngaji (menuntut ilmu dulu baru di katakan orang tersebut ahli ibadah.)

Walaupun wirid nya kenceng sampai pagi subuh,siang,malam,Tapi nggak ngaji-ngaji tidak di katakan orang yang ahli ngibadah.
Karena Ibadah tanpa menggunakan ilmu tertolak. (Kitab ta'lim Muta'alim)
Setiap amal yang di kerjakan tanpa ilmu maka amal tersebut tertolak (Tidak diterima oleh Allah SWT) maka butuh ngaji dan tidak di sebut orang ahli ibadah bagi  seseorang tersebut kalau tidak mau bershodaqoh.

Bisa di katakan orang tersebut ahli ibadah kalau orang tersebut ahli Shodaqoh (orang dermawan ahli Shodaqoh itu ahli kebaikan)
Jangan mengaku orang yang ahli khoir  (kebaikan) kalau tidak mau bersedekah dan tidak ada kenyamanan sama sekali bagi orang yang tidak bisa menyimpan rahasia nya orang. 
Nggak akan nyaman hidupnya bagi orang yang suka membeberkan rahasia nya seseorang. (gelisah terus hidupnya) dan tidak di katakan orang tersebut bertaubat pada Allah SWT yang tidak mendapatkan taufiq  (petunjuk) dari Allah SWT bagi orang tersebut.
dan tidak di katakan orang yang dermawan,kalau tidak memiliki rasa malu bagi orang tersebut.
Pengen dikatakan orang yang dermawan harus punya malu pada Allah SWT.

Wahai Ali :
Barang siapa orang nya yang terbukti tidak hati-hati dari Perbuatan maksiat,maka di dalam perut bumi lah lebih baik (lebih baik di kubur saja/mati saja)daripada di permukaan bumi banyak bermaksiat kepada  Allah SWT. Karena tidak berhati-hati dalam perbuatan maksiat.
Daripada kebanyakan dosa,malah akan semakin sengsara.

(Jangan hidup di bumi, Mati saja, karena orang tersebut tidak ada keimanan sama sekali  dalam hatinya tersebut.)

Wahai Ali : 
Aslinya wara' (hati-hati) itu meninggalkan yang haram,meninggalkan yang subhat (remang-remang),
Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Wara' ada tingkatannya dan puncaknya kemuliaan yaitu meninggalkan di dalam kemaksiatan,baik yang kita sadari atau yang tidak kita sadari.

Wahai Ali :
Sesungguhnya seseorang laki-laki  itu akan bisa sampai ke Allah itu dengan sebab akhlak yang baik bisa mencapai derajat ma'rifat yang baik.
Akhlak nomor 1 lebih utama di bandingkan ilmu.

"Sesungguhnya Rasulullah SAW di utus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan Akhlak"

bisa mencapai derajat orang yang ahli puasa dengan akhlak yang baik.
Mustahil seseorang bisa mencapai derajat ahli puasa tanpa mengedepankan akhlak. 

Dan juga bisa mencapai derajat oranc yang fii sabilillah harus dengan akhlak yang baik dan bisa mencapai derajat apa saja yaitu dengan akhlak yang baik.

Bahkan seorang santri kalau nggak punya adab mustahil bisa menyerap ilmu-ilmu gurunya.

Wahai Ali :
"Jadilah kamu orang yang murah senyum,maka sesungguhnya Allah SWT sangat menyukai orang yang murah senyum,Allah benci kepada orang yang cemberut.
perempuan kalau cemberut pasti nggak cantik,kalau nggak cantik ,nggak banyak penggemarnya maka ketika ingin banyak penggemarnya maka murah senyum.

Wahai Ali : 
Puncak nya ibadah itu adalah Diam, diam tapi hatinya berdzikir kepada Allah SWT.

Wahai Ali :
Adapun banyak tidur itu dapat mematikan hati, dan dapat menghilangkan wibawanya (sekalipun orang tersebut ahli ilmu tapi orang tersebut banyak tidur,wibawa nya hilang) dan bisa mewariskan penyesalan dunia dan akhirat.

Wahai Ali :
Barang siapa orang nya yang sudah di beri nikmat oleh Allah, maka ia bersyukur dan ketika dapat bala' (musibah) maka dia sabar,dan ketika berbuat dosa kemudian orang tersebut buru-buru bertaubat kepada Allah SWT  (langsung beristigfar) maka bisa masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.

Wahai Ali :
"Janganlah kamu berfoya-foya atau bersenang-senang atau memubadzirkan harta, sesungguhnya Allah SWT tidak suka orang yang memubadzirkan harta, orang yang terbukti memubadzirkan harta itu adalah temannya setan. Mendingan harta nya untuk hal-hal yang bermanfaat dan haruslah kamu dengan berprihatin (selalu bertafakur), maka sesungguhnya Allah SWT senang dengan orang yang .

Wahai Ali :
Jadi setiap berganti nya hari yang baru, hari itu berkata:
"Wahai anak cucu Adam AS, saya itu adalah Hari yang baru, terhadap amalmu, maka aku akan manjadi saksi amal-amal mu, maka renungkanlah, apa yang kamu kerjakan??

ketika kamu berbuat sesuatu maka renungkanlah, bahwa hari menjadi saksi.


Pasal Menerangkan masalah Dunia

Dunia hanya bersifat fana (sementara) jangan sampai tergoda dengan gemerlapnya dunia akhirat lebih utama dari pada dunia.

Wallahu a'lam bi Showab

رب فانفعنا ببرگتهم ، واهدناالحسنی بحرمتهم

Ya Allah, dengan barokah mereka, berilah kami kemanfaatan. Dan dengan kehormatan mereka, tunjukkan kami kepada kebaikan

وأمتنا فی طريقتهم ، ومعافاة من الفتن

Dan wafatkanlah kami di jalan mereka, dan selamat dari segala fitnah. آمين 

semoga bermanfaat untuk diri al faqir pribadi khususnya,dan umum nya kepada jama'ah sekalian. Semoga kita semua bisa istiqomah di dalam kebaikan dan semoga kita semua dapat mengambil pelajaran serta ilmu yg disampaikan dari guru & agar bisa di amal kan dalam kehidupan sehari-hari kita.

آمِـــــيْنْ ...آمِـــــيْنْ ... يَا رَبَّ الْعَـــالَمِيْنْ 🙏
Mohon maaf apabila ada kesalahan kata  🙏
شكرا كثيرا

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

sumber : Majlis Ahbaburrosul

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...