Jumat, 14 Juli 2017

Bismillahirahmanirrahiim....
Didalam Surah Ar-Rahman ada pengulangan satu ayat yang berbunyi :

      فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
ِ"Fabiayyi alaa'i rabbi-kumaa tukadzdzibaan"
Artinya : "Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang ''Kamu Dustakan'?"

Kalimat ini diulang-ulang sebanyak 31x oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Apa gerangan makna kalimat tersebut ?

Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yang dianugerahkan kepada kita, lalu Allah bertanya :
"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang Kamu Dustakan'?"

Menarik untuk diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata "DUSTA", bukan kata "INGKAR"

Hal ini menunjukkan bahwa Nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak bisa diingkari.
Yang sering dilakukan manusia adalah 'Men-Dustakan' NYA.

Dusta berarti 'Menyembunyikan Kebenaran'.

Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah *'Diberi Nikmat' oleh Allah*, tapi mereka 'menyembunyikan Kebenaran itu, sehingga mereka...MENDUSTAKANNYA....

Bukankah kalau kita mendapat rezeki banyak, kita katakan bahwa itu karena hasil dari 'Kerja Keras' kita...???

Kalau kita berhasil meraih gelar Sarjana S1/S2 bahkan S3, itu kerana 'Otak Kita' yang cerdas...???

Kalau kita sehat, jarang sakit, itu kerana 'kepiawaian kita', kita 'Pandai Menjaga' Pola  Makan & Rajin ber-Olahraga, dsb.

Semua nikmat yang kita peroleh seakan-akan hanya kerana usaha kita, tanpa sedar, kita telah melupakan Peranan Allah,

» Kita sepelekan kehadiran Allah pada semua keberhasilan yang kita raih.
» kita dustakan bahwa sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah.

"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang Kamu dustakan...?"

Kita telah bergelimang kenikmatan :
» Harta,
» Pasangan Hidup,
» Anak2 yang telah kita miliki.

Semua Nikmat itu akan Ditanya pada Hari Kiamat Kelak.

"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan 'Nikmat' yang kamu peroleh saat ini"
(QS At-Takatsur : 8)

Sudah siapkah kita menjawab & Mempertanggung Jawabkannya...???

"Dan jika kamu menghitung Nikmat-nikmat Allah, nescaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya (QS An-Nahl : 18)"

Tidak patutkah kita Bersyukur Kepada-NYA
Ucapkan Alhamdulillah.
Berhentilah mengeluh, apalagi membanggakan diri.
dan Jalani Hidup ini dengan ikhlas, tawadhu sebagai bagian dari ''Rasa Syukur'' kita.
Semoga Bermanfa'at

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...