Kamis, 30 Maret 2017

بسم الله الرحمن الرحيم.

لا تترك الذكر لعدم حضورك مع الله فيه،  لان غفلتك عن وجود ذكره اشد من غفلتك فى وجود ذكره،
فعسى ان يرفعك من ذكر مع وجود غفلة الى ذكر مع وجود يقظة،
ومن ذكر مع وجود يقظة الى ذكر مع وجود حضور.
ومن ذكر مع وجود حضور الى ذكر مع غيبة عما سوى المذكور،
وما ذلك على الله بعزيزٍ .َ

Artinya : Janganlah kamu tinggalkan dzikir karena tidak adanya hadirmu bersama Alloh di waktu dzikir.
Karena sungguh lupa kamu tanpa adanya dzikir Alloh, itu lebih berat daripada, lupa kamu di dalam adanya dzikir Alloh.
Maka, Barangkali Alloh akan mengangkat kamu, dari dzikir bersama adamya lalai (غفلة ) pada dzikir bersama adanya kesadaran (يقظة).

Dan dari dzikir bersama adanya kesadaran (يقظة) pada dzikir bersama adanya hadir.

Dan dari dzikir bersama adanya hadir, pada dzikir bersama gho'ib dari apasaja selain yg di dzikiri (Alloh).

Dan yang demikian itu, bagi Alloh tidak berat.

Syarah : Menurut Ibnu Atho'illah, Bahwa Dzikir Itu ada Empat Tingkatan, Yaitu:
1- Dzikir Ma'al Ghoflah. Maksutnya, Ialah : ketika Ber Dzikir hati tetap lupa pada Alloh.
2- Dzikir Ma'al Yaqodhoh. Maksudnya, Ialah : ketika Ber Dzikir, hatinya betul2 Sadar dam Ingat pada Alloh.swt.
3- Dzikir Ma'al hudhur. Maksudnya, ialah : ketika Ber Dzikir, hati dan jiwa betu2 merasakan hadir dan dekat dihadapan Alloh.swt.
4- Dzikir Ma'al ghoib Ma Siwalloh (fana' Ilalloh). Maksudnya, Ialah : Ketika berdzikir, semua selain Alloh hilang dari ingatanya, yang di ingat, yang di lihat, yang di hadapi, dan yang di tuju, hanya satu yaitu Alloh, dan selain Alloh semuanya sirna dari pandanganya, dan inilah punca daripada dzikrulloh, semoga kita bisa melakukan itu semua. Amin.

Ada pendapat Ba'dhul ulama, bahwa, Dzikir itu Ada Empat tingkatan lagi, ketika di lihat dari segi Metode, yaitu :
1- Tingkat Syari'at.
2- Tingkat Thoriqot.
3- Tingkat Haqiqot.
4- Tingkat Ma'rifat.

1- Tingkat Syari'at yaitu : Berdzikir yang tidak pakek Aturan2, dan cara2 tertentu, yang penting baca dzikir begitu saja cukup. dan dzikir syari'at ini bisa mendapat fahala apabila Ikhlash.

2- Tingkat Thoriqot, yaitu ;
Ber dzikir yang pakek aturan2 dan cara2 tertentu, yang sesuai dengan petunjuk guru2 Mursyidnya atau kiyai yang mengijazainya, tapi dzikirnya masih di tujukan dan di arahkan pada dirinya sendiri. Sehingga kecil sekali kemungkinan datangnya WARID dari Alloh SWT.

3- Tingkat Haqiqat, yaitu : Berdzikir dengan aturan2 dan cara2 tertentu sesuai petunjuk guru2 Mursyid, atau kiyai yang memberi Ijazah, tapi dzikirnya di tujukan pada Alloh, di arahkan pada Alloh, dan di berikan pada Alloh, sehing menghasilkan imbalan WARID dari Alloh SWT.

4- Tingkat Ma'rifat, yaitu :
Berdzikir dengan menggunakan wasilah dan sarana WARID untuk menuju Alloh, bersama2 Musyahadah Sifat, Sehingga bisa menghasilkan FANA' dan WUSHUL ILALLOH.

sumber : KH. Ainurrofiq ( Kitab Alhikam )

2 komentar:

  1. Assalamualaikum wr wb.
    Perintah dzikir tsb diambil dari al Qur'an atau hadis?
    Mohon pencerahan. Tksh

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum wr wb.
    Perintah dzikir tsb diambil dari al Qur'an atau hadis?
    Mohon pencerahan. Tksh

    BalasHapus

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...