Kamis, 16 Februari 2017

Konsep ASWAJA (Ahlus Sunnah Wal Jama'ah) selama ini masih belum difahami  secara tuntas, sehingga menjadi "REBUTAN" setiap golongan. Semua kelompok mengaku dirinya sebagai penganut ajaran aswaja. Tidak jarang, label itu digunakan untuk kepentingan sesaat. Jadi, apakah yang dimaksud dengan ASWAJA itu sebenarnya? Bagaimana pula dengan klaim itu, dapatkah dibenarkan?

ASWAJA (Ahlus Sunnah Wal Jama'ah) mempunyai tiga bentuk kata:
1) Ahl, berarti keluarga, golongan atau pengikut.
2) As-Sunnah, yaitu segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Maksudnya, semua yang datang dari Nabi Muhammad SAW, berupa perbuatan, ucapan, dan pengakuan Nabi Muhammad SAW.
3) Al-Jama'ah, yakni apa yang telah diasepakati oleh para Sahabat Rosulullah SAW pada masa Khulafa'ur Rasyidin ( Khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan 'Alin bin Abi Thalib.
Kata JAMA'AAH, ini diambil dari sabda Nabi Muhammad SAW:

مَنْ اَرَادَ بُحْجُوْحَةَ الْجـنٍة

فَلْيلْزِمِ الْجَمَاعَةِ.

"Barangsiapa yang ingin mendapatkan kehidupan yang damai di Surga, maka hendaklah ia mengikuti Al-Jama'ah.(HR Tirmidzi, dan disahihkan oleh Al-Hakim Adz-Dzahabi).

Sumber : ust Uri M dalam kajian di Masjid Daarulfikri

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...