┏━•◎❅﷽🔴💝🔴🍃❅◎•━━┓
*السلام عليكم ورحمة الله وبركاته*
*LENTERA HATI*
Selasa, 27 Oktober 2020 /
10 Rabi'ul Awwal 1442 H.
*"Wajibnya Mencintai dan Mengagungkan Rasûlullâh ﷺ"*
عَنْ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ ، قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ ِللّٰهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللّٰهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ. (رواه البخاري ومسلم والترمذي والنساء وابن ماجه)
Artinya :
_Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, Rasûlullâh ﷺ bersabda: “Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah, dan (3) ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia tidak mau untuk dilemparkan ke dalam api.”_ (HR. Al-Bukhari no. 16, Muslim no. 43 (67), at-Tirmidzi no. 2624, an-Nasa-i VIII/96 dan Ibnu Majah no. 4033)
*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas:*
1. Ahlus Sunnah wal Jama’ah sepakat tentang wajibnya mencintai dan mengagungkan Rasûlullâh Muhammad ﷺ melebihi kecintaan dan pengagungan terhadap seluruh makhluk Allah SWT.
2. Wajib bagi setiap hamba mencintai Allah dan ini merupakan bentuk ibadah yang paling agung. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۞
_“Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.”_ (QS. Al-Baqarah: 165)
3. Berdasarkan hadits di atas, maka mencintai Rasûlullâh ﷺ adalah wajib dan harus didahulukan daripada kecintaan kepada segala sesuatu selain kecintaan kepada Allah, sebab mencintai Rasûlullâh ﷺ adalah mengikuti sekaligus keharusan dalam mencintai Allah. Mencintai Rasûlullâh ﷺ adalah cinta karena Allah. Ia bertambah dengan bertambahnya kecintaan kepada Allah dalam hati seorang mukmin, dan berkurang dengan berkurangnya kecintaan kepada Allah.
4. Orang yang beriman akan merasakan manisnya iman apabila hanya Allah dan Rasul-Nya yang paling ia cintai.
5. Mencintai Rasûlullâh ﷺ mengharuskan adanya penghormatan, ketundukan dan keteladanan kepada beliau serta mendahulukan sabda beliau ﷺ atas segala ucapan makhluk, serta mengagungkan sunnah-sunnah beliau.
6. ‘Amr bin al-‘Ash -sebelum ia masuk Islam- berkata: _“Sesungguhnya tidak ada seorang manusia pun yang lebih aku benci daripada Muhammad.”_ Namun setelah ia masuk Islam, tidak ada seorang manusia pun yang lebih ia cintai dan lebih ia agungkan daripada Nabi Muhammad ﷺ. Ia mengatakan: _“Seandainya aku diminta untuk menggambarkan pribadi beliau ﷺ kepada kalian tentu aku tidak mampu melakukannya sebab aku tidak pernah menajamkan pandanganku kepada beliau sebagai pengagunganku kepada beliau ﷺ.”_
7. ‘Urwah bin Mas’ud berkata kepada kaum Quraisy: _“Wahai kaumku, demi Allah, aku telah diutus ke Kisra, kaisar dan raja-raja, namun aku tidak pernah melihat seorang raja pun yang diagungkan oleh segenap rakyatnya melebihi pengagungan para Sahabat radhiyallahu 'anhum kepada Nabi Muhammad ﷺ. Demi Allah, mereka tidak memandang dengan tajam kepada beliau sebagai bentuk pengagungan mereka kepadanya, serta tidaklah beliau berdahak kecuali ditadah dengan telapak tangan salah seorang dari mereka, kemudian dilumurkan pada wajah dan dadanya. Lalu tatkala beliau ﷺ berwudhu’, maka hampir saja mereka saling membunuh karena berebut sisa air bekas wudhu’ beliau ﷺ.”_ [Perkataan ‘Urwah bin Mas’ud ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahiihnya no. 2731, 2732, Kitaabusy Syuruut bab Syuruuth fil Jihaad]
*Thema hadits yang berkaitan dengan ayat Al - Qur'an :*
1. Mencintai Rasûlullâh ﷺ mengharuskan adanya pengagungan, memuliakan, meneladani beliau dan mendahulukan sabda beliau ﷺ atas segala ucapan makhluk serta mengagungkan sunnah-sunnahnya;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ۞
_“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesung-guhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”_ (QS. Al-Hujuraat: 1)
2. Allah memerintahkan setiap Muslim dan Muslimah untuk taat kepada Rasûlullâh ﷺ, karena dengan taat kepada beliau menjadi sebab seseorang masuk surga;
تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ۞
_“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.”_ (QS. An-Nisaa’: 13)
3. Membenarkan apa yang Rasûlullâh ﷺ sampaikan,
karena beliau tidak berkata menurut hawa nafsunya;
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ ۞ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ ۞
_“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”_ (QS. An-Najm: 3-4)
4. Menahan diri dari apa yang dilarang dan dicegah oleh Nabi ﷺ;
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ۞
_"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.”_ (QS. Al-Hasyr: 7)
5. Beribadah sesuai dengan apa yang beliau ﷺ syari’atkan, atau dengan kata lain ittiba’ (mengikuti) kepada beliau ﷺ agar kita mendapatkan kecintaan Allah SWT, kejayaan dan dimasukkan ke dalam surga-Nya;
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ۞
_“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."_ (QS. Ali ‘Imran: 31)
Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah: _“Ayat ini adalah pemutus hukum bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah namun tidak mau menempuh jalan Rasûlullâh ﷺ maka orang itu dusta dalam pengakuannya tersebut hingga ia mengikuti syari’at dan agama yang dibawa Rasûlullâh ﷺ dalam semua ucapan dan perbuatannya.”_ [Tafsiir Ibni Katsiir (I/384), cet. Daarus Salam]
6. Kita wajib mentaati Nabi ﷺ dengan menjalankan apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Hal ini merupakan konsekuensi dari syahadat (kesaksian) bahwa beliau adalah Rasul (utusan) Allah.
❀ Dalam banyak ayat Al-Qur'an, Allah SWT. memerintahkan kita untuk mentaati Nabi Muhammad ﷺ, di antaranya ada yang diiringi dengan perintah taat kepada Allah SWT.;
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ۞
_“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya…”_ (QS. An-Nisaa’: 59)
❀ Di samping itu terkadang perintah tersebut disampaikan dalam bentuk tunggal, tidak dibarengi kepada perintah yang lain;
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۞
_“Barangsiapa mentaati Rasul, maka sesungguhnya ia telah mentaati Allah.”_ (QS. An-Nisaa’: 80)
وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ۞
_“Dan taatlah kepada Rasul supaya kamu diberi rahmat.”_ (QS. AnTAMBAHANklik disini atau klik di
❀ Tekadang pula Allah mengancam
orang yang mendurhakai Rasul-Nya;
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ۞
_“Maka hendaklah orang-orang yang melanggar perintah Rasul takut akan ditimpa fitnah (cobaan) atau ditimpa adzab yang pedih.”_ (QS. An-Nuur: 63)
❀ Allah SWT. menjadikan ketaatan kepada Nabi ﷺ sebagai petunjuk dan mendurhakainya sebagai suatu kesesatan;
وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا ۞
_“Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk.”_ (QS. An-Nuur: 54)
❀ Allah mengabarkan bahwa pada diri Rasûlullâh ﷺ terdapat teladan yang baik bagi segenap ummatnya;
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا ۞
_“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari Kiamat dan dia banyak menyebut Nama Allah.”_ (QS. Al-Ahzaab: 21)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: _“Ayat yang mulia ini adalah pokok yang agung tentang meneladani Rasûlullâh ﷺ dalam berbagai perkataan, perbuatan dan perilakunya. Untuk itu, Allah SWT. memerintahkan manusia untuk meneladani sifat sabar, keteguhan, kepahlawanan, perjuangan dan kesabaran Nabi ﷺ dalam menanti pertolongan dari Rabb-nya ketika perang Ahzaab. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat kepada beliau hingga hari Kiamat.”_ [Tafsiir Ibni Katsir (III/522-523), cet. Daarus Salaam]
❀ Dalam Al-Qur-an, Allah telah menyebutkan ketaatan kepada Rasul ﷺ dan meneladaninya sebanyak 40 kali. Demikianlah, karena jiwa manusia lebih membutuhkan untuk mengetahui apa yang Nabi ﷺ bawa dan mengikutinya daripada kebutuhan kepada makanan dan minuman, sebab jika seorang tidak mendapatkan makanan dan minuman, ia hanya berakibat mati di dunia sementara jika tidak mentaati dan mengikuti Rasûlullâh ﷺ, maka akan mendapat siksa dan kesengsaraan yang abadi.
❀ Nabi ﷺ memerintahkan agar kita mengikutinya dalam melakukan berbagai ibadah dan hendaknya ibadah (shalat) itu dilakukan sesuai dengan cara yang beliau contohkan. Sebaimana sabda beliau ﷺ;
صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّي.
_“Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.”_ (HR. Al-Bukhari no. 631)
*وَاللّٰهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan di mudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*
•┈••○❁🌻💠🌻❁○••┈•
atau
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.