Kamis, 19 September 2019

RINGKASAN KAJIAN KITAB AT-TAUDHIH WAL BAYAN LI SYAJARATIL IMAN: TIGA PERKARA AGAR BISA MERASAKAN MANISNYA IMAN

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ الإِيْمَانِ: مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ ِممَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَيُحِبُّهُ إِلاَّ للهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِى الْكُفْرِ بَعْدَ أنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ
Baca Juga:
Keutamaan Ikhlas - Bagian ke-3: Poin 15-16 - dan Ciri-ciri Hamba yang Ikhlas - Bagian ke-1: Poin 1-4 - Aktualisasi Akhlak Muslim (Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.)
“Ada tiga perkara, yang apabila ketiganya ada pada diri seseorang, maka ia akan mendapatkan rasa manisnya iman. Yaitu: apabila Allah dan RasulNya lebih ia cintai daripada yang selain keduanya, apabila ia menyintai seseorang, namun ia tidak menyintainya kecuali karena Allah. Dan apabila ia membenci untuk kembali ke dalam kekafiran sesudah Allah menyelamatkannya dari kekafiran itu, seperti halnya ia membenci jika ia dilemparkan ke dalam api.”

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa landasan iman yang paling besar adalah cinta kepada Allah Ta’ala dan RasulNya. Dan konsekuensi dari cinta kepada Allah adalah keharusan mencintai segala sesuatu yang dicintai oleh Allah Ta’ala. Hal itu juga merupakan hakikat tauhid yang sesungguhnya.

Simak penjelasan selengkapnya dari kitab التَّوْضِيْحُ وَالْبَيَانُ لِشَجَرَةِ الْإِيْمَانِ (At-Taudhih Wal Bayan Li Syajarati Al-Iman) atau biasa disebut dengan “Penjelasan tentang Pohon Keimanan“, yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim ini. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...