Senin, 28 Mei 2018

1. Membayar Mahar Saat Menikah
Membayar mahar saat menikah memang bukan syarat mutlak dalam rukun perkawinan, namun mahar ini merupakan suatu kewajiban yang harus diberikan oleh seorang suami kepada istri dengan penuh kerelaan.

Dari ‘Amir bin Rabi’ah, dari ayahnya, ia berkata : ada seorang perempuan dari Bani Fazarah menikah dengan mahar sepasang sandal. Mengetahui hal itu,Rasulullah bertanya kepada perempuan tersebut, apakah anda rela menyerahkan diri anda dan harta anda dengan mahar (hanya) sepasang sandal.Perempuan itu lalu mengatakan rela.  Ayah ‘Amir berkata  :  Maka Rasulullah memperbolehkan perempuan itu menerima mahar sepasang sandal. [HR Tirmidzi, Kitab Nikah, No Hadis 1031]

2. Memberi Nafkah
Seorang suami yang bertanggungjawab wajib menafkahi istrinya. Pemberian nafkah yang bersifat wajib ini juga dalam perannya sebagai ayah terhadap anaknya kelak, yang semuanya meliputi keperluan hidup seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal.

“Dari Hakim bin Mu’awiyah, dari ayahnya, dari Nabi saw.  Berkata mu’awiyah  ;  seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw tentang hak seorang istri dari suaminya. Nabi saw menjawab  ; engkau harus memberinya makan jika engkau mendapat makan, memberinya pakaian jika engkau mendapat pakaian,jangan memukul wajahnya dan jangan meninggalkan mereka  kecuali ia berada di rumah.” [HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibn Majah]

3. Menggauli Istri Dengan Baik
Seorang suami wajib menggauli istrinya dengan baik, dalam hal ini maksudnya adalah dengan penuh kasih sayang, pengertian, tidak kasar dan zalim kepada istri. Karena hubungan suami istri yang baik akan menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga. Menggauli istri juga merupakan shadakah sebagai mana hadits di wabah ini.

Dari Abi Dzar, ia berkata, sekelompok orang dari sahabat Nabi saw bertanya kepada Nabi saw. “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya berangkat dengan membawa banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka perpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bershadakah dengan kelebihan harta mereka ?  Rasulullah saw menjawab  ;  bukankah Allah telah memberi kamu sekalian kesempatan shadakah ?  Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap ungkapan tasbih adalah shadakah, pada setiap takbir adalah shadakah, pada setiap tahmid adalah shadakah, pada setiap tahlil adalah shadakah, amar makruf adalah shadakah, nahi munkar adalah shadakah  dan menggauli istri kamu sekalianpun shadakah. Sekelompok sahabat itu lalu bertanya, wahai Rasulullah, apakah ketika salah seorang dari kami menggauli istrinya juga berpahala?  Rasulullah saw menjawab, apa pendapat kamu sekalian jika ia menunaikan syahwatnya pada yang diharamkan apakah ia mendapat dosa ? Begitupun jika ia menunaikan syahatnya pada yang halal, tentu ia mendapat pahala.” [HR. Muslim]

4. Tidak Membuka Aib Istri Pada Orang Lain
Bagaimanapun, kehidupan keluarga adalah kehidupan yang sangat sacral. Ada peran suami dan istri yang akan menentukan seperti apa keluarga itu akan berjalan, dan menuju kemana mereka akan berlayar. Jadi, tak heran dalam perjalanan keluarga ini sepasang suami istri akan menemukan kejelekan dan keburukan diri masing-masing pasangannya, dan jika menghadapi hal seperti ini, maka seorang suami wajib untuk menutup aib istrinya dan tidak membeberkannya kepada orang lain, termasuk kepada ibu sendiri dengan tujuan apapun. Karena aib istri adalah aib suami juga.

Dari Abdurrahman bin Sa’id, ia berkata; “Aku mendengar abu Sa’id al-Khudri berkata, Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya disisi Allah Swt pada hari kiamat adalah suami yang menunaikan hajatnya kepada istrinya dan istri yang menunaikan hajat kepada suaminya, kemudian suami tesebut menceritakan rahasia istrinya.” [HR. Muslim]

5. Memberikan Bimbingan Agama Pada Istri
Seorang suami adalah imam bagi istri, kepala keluarga, dan kepala sekolah bagi anak-anaknya. Maka seorang suami yang kompeten wajib memberikan bimbingan agama kepada istrinya, agar keimanan mereka semakin bertambah baik. Dan dengan begitu maka suami adalah panutan bagi istri dan anak-anaknya. Maka sangat disarankan jika suami yang ideal adalah dia yang memiliki keimanan lebih baik daripada istri.

Rasulullah bersabda: “Takutlah kepada Allah dalam memimpin isteri-istrimu, karena sesungguhnya mereka adalah amanah yang berada disampingmu, barang siapa tidak memerintahkan sholat kepada isterinya dan tidak mengajarkan agama kepadanya, maka ia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.“

6. Menjaga Istri Dengan Baik
Ada sebuah lagu yang berkata bahwa istri adalah perhiasan dunia, maka jelas seindah-indahnya dan berharganya perhiasan, kita harus bisa menjaganya dengan sangat baik. Dan suami wajib menjaga istri dari hal-hal buruk, baik itu yang menodai kehormatannya atau pun hal yang membahayakannya. Jadi, buatlah istrimu tenang saat berada di dekatmu adalah suatu hal wajib hai para suami.

Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, berabda Rasulullah saw : “Takut lah kamu sekalian kepada Allah swt dalam hal kaum perempuan, karena mereka adalah amanat Allah swt yang kamu sekalian ambil, kamu sekalian mendapatkan kehalalan farji mereka dengan kalimat Allah. Kamu sekalian harus menjaga mereka untuk kehormatan kamu sekalian dari seseorang yang kamu sekalian tidak sukai. Jika mereka melakukan hal itu, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Disamping itu kamu sekalian harus memberi mereka nafkah dan pakaian yang baik.” [HR Bukhori dan Muslim, lafazh hadis bagi Muslim]

7. Membimbing Istri Dengan Baik
Kita hanyalah manusia yang sarat dengan kekurangan dan kelemahan, maka begitu pula dengan istri, istri hanyalah manusia biasa yang sarat dengan kesalahan dan kekurangan. Maka jika seorang suami memiliki istri yang durhaka, ia wajib untuk membimbingnya kembali ke jalan yang lurus. Hal itu bisa dilakukan dengan cara yang halus dan penuh kasih sayang, bisa juga dilakukan dengan cara paksa.

Dari Abu Hurairoh, ia berkata, Rasulullah saw bersabda ;  “Iman orang-orang mukmin yang paling sempurna adalah yang terbaik akhlaknya dan yang terbaik diantara kamu sekalian adalah yang terbaik memperlakukan istri.” [HR. Tirmidzi, Ahmad  dan Ibn Majah]

sumber : Arrahman.com

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...