Minggu, 27 Agustus 2017

Keberangkatan Nabi Muhammad SAW beserta tentara Islam ke Hunain.

Setelah mendengar berita bahwa kaum Hawazin, kaum Tsaqif dan lain-lainnya telah bersekutu menjadi satu kesatuan angkatan perang yang siap akan mengadakan perlawanan terhadap kaum muslimin, dan ketika itu mereka telah berkumpul di Hunain, maka Nabi SAW segera menyuruh 'Abdullah bin Abu Hadrad Al-Aslamiy seorang yang gagah berani untuk menyelidiki keadaan mereka.

Ibnu Ishaq meriwayatkan sebagai berikut :

Setelah Nabi SAW mendengar bahwa kaum Hawazin, kaum Tsaqif dan sekutunya telah berada di Hunain, beliau lalu mengutus 'Abdullah bin Abu Hadrad Al-Aslamiy agar masuk ke tengah-tengah mereka untuk menyelidiki keadaan mereka.

Kemudian 'Abdullah bin Abu Hadrad berangkat dan bergabung dengan mereka sehingga ia mengetahui keadaan mereka dan rencana mereka memerangi Rasulullah SAW.

Setelah ia menyelesaikan tugasnya, lalu datang kepada Rasulullah SAW dan menyampaikan berita tersebut kepada Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW memanggil 'Umar bin Khaththab, lalu memberitahukan khabar tersebut. 'Umar berkata, "Ibnu Abi Hadrad itu berbohong".

Kemudian Ibnu Abi Hadrad menjawab, "Jika kamu mendustakan aku, mungkin kamu termasuk mendustakan kebenaran, hai 'Umar, karena berarti kamu telah mendustakan orang yang lebih baik daripada aku".
'Umar berkata, "Ya Rasulullah, apakah engkau tidak mendengar apa yang dikatakan Ibnu Abi Hadrad ?". Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh kamu dahulu tersesat, lalu Allah menunjukimu, wahai 'Umar". [Ibnu Hisyam juz 5, hal. 107]

Sebelum berangkat ke Hunain, diberitahukan kepada Nabi SAW bahwa Shafwan bin Umayyah mempunyai alat-alat perang. Maka Nabi SAW lalu mengutus seseorang kepadanya dan pada waktu itu Shafwan bin Umayyah masih musryik. Nabi SAW bersabda :

يَا اَبَا اُمَيَّةَ اَعِرْنَا سِلاَحَكَ هٰذَا نَلْقَ فِيْهِ عَدُوَّنَا غَدًا.

Hai Abu Umayyah, pinjamkanlah senjatamu ini kepada kami yang akan kami gunakan melawan musuh besok pagi.

Shafwan bin Umayyah menjawab :
اَ غَصْبًا يَا مُحَمَّدُ؟

Apakah ini permintaan secara ghasab (paksa) ya Muhammad ?
Nabi SAW bersabda :

بَلْ عَارِيَةٌ مَضْمُوْنَةٌ حَتَّى نُؤَدّيَهَا اِلَيْكَ
Tidak, tetapi ini pinjaman yang ditanggung dan nanti kami akan mengembalikannya kepadamu.

Shafwan menjawab :
لَيْسَ بِهٰذَا بَأْسٌ

Tidak mengapa kalau begitu.
Lalu ia meminjamkan kepada beliau seratus baju besi dan persenjataan secukupnya. [Ibnu Hisyam juz 5, hal. 108]

Kemudian Nabi SAW menyerahkan pimpinan ummat di kota Makkah kepada 'Attab bin Asiid. Angkatan perang kaum muslimin sebanyak dua belas ribu orang, terdiri dari sepuluh ribu orang dari pasukan yang datang dari Madinah dan dua ribu orang dari penduduk Makkah yang baru saja mengikut Islam.

Selanjutnya pada tanggal 5 Syawwal tahun ke delapan hijriyah beliau bersama tentara Islam sebanyak dua belas ribu orang itu berangkat ke Hunain, tempat pertahanan musuh. Barisan berjalan kaki dan barisan berkuda dari tentara Isam berangkat dari Makkah dengan diiringi barisan unta yang membawa perbekalan dan persenjataan perang yang cukup lengkap.

Tiap-tiap kabilah berjalan dengan benderanya, dan masing-masing rombongan merasa bangga dan gembira, karena besarnya jumlah tentara itu. Pada waktu itu sebagian dari mereka ada yang berkata kepada yang lainnya, "Kita yaqin bahwa kemenangan pasti di tangan kita, dan musuh tidak akan dapat mengalahkan kita".

Mereka berkata demikian karena baru kali ini tentara Islam akan berperang denganjumlah yang begitu besar dan dengan persenjataan begtu lengkap. Mereka diiringi pula oleh kaum perempuan dari Makkah yang baru saja masuk Islam pada hari dibukanya kota Makkah, yang masing-masing dengan tujuan akan mendapat bagian harta rampasan.

Dan ikut bergabung dengan pasukan muslimin delapan puluh orang yang masih musyrik, diantaranya Shafwan bin Umayyah dan Sahl bin 'Amr. Setelah dekat dengan pertahanan musuh lalu Nabi SAW mengatur barisan. Kemudian beliau memberikan benedar kaum muhajirin kepada 'Ali bin Abu Thalib, dan bendera Khazraj kepada Habbab bin Al-Mundzir, dan bendera Aus kepada Usaid bin Hudlair, demikian pula beliau memberikan bendera kepada kabilah-kabilah 'Arab yang lain.

Kemudian Nabi SAW dengan berpakaian perang, memakai dua baju besi dan memakai topi baja beliau naik baghalnya.

Selanjutnya ketika itu ada sebagian dari tentara kaum muslimin yang baru memeluk Islam yang tengah berjalan melalui suatu pohon yang rindang yang hijau warnanya, tiba-tiba dari tempat yang agak jauh mereka berteriak-teriak dan berkata kepada Nabi SAW, "Ya Rasulullah, jadikanlah pohon ini untuk kami tempat menggantungkan nasib, sebagaimana mereka (kaum musyrikin Makkah) menjadikan sebuah pohon yang besar yang dinamakan Dzaatu Anwaath, yang mereka biasa menyembelih hewan, beribadah dan menggantungkan senjata-senjata mereka pada pohon tersebut.
Mendengar perkataan dari sebagian kaum muslimin yang demikian itu, lalu beliau bersabda dengan keras :
اَللهُ اَكْبَرُ! قُلْتُمْ؟ وَ الَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ كَمَا قَالَ قَوْمُ مُوْسَى لِمُوْسَى: اِجْعَلْ لَنَا اِلٰهًا كَمَا لَهُمْ اٰلِهَةٌ. قَالَ اِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ. اِنَّهَا السُّنَنُ لَتَرْكَبُنَّ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ.
Allah Maha Besar, kamu berkata begitu ? Demi Allah yang diri Muhammad di tangan-Nya, itu sebagaimana kaum nabi Musa berkata kepada Nabi Musa, "Buatlah untuk kami satu tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala-berhala)". Musa berkata, "Sesungguhnya kamu itu orang-orang yang bodoh. (Al-A'raaf : 138).

Sesungguhnya itulah kelakuan yang sungguh kalian akan mengikuti kelakuan orang-orang sebelum kalian dahulu". [Ibnu Hisyam juz 5, hal. 110]

Sumber :
http://bit.ly/2vwVehj

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...