Sabtu, 08 Juli 2017

Sang Guru Ibnu Atha`illah As-Sakandary mengimbuhkan sebuah makna yang sangat dalam, “Allah menganugerahimu tiga kemuliaan. Dia membuatmu ingat (zikir) kepada-Nya. Kalaulah bukan karena karunia-Nya, engkau tak pantas menjadi ahli zikir kepada-Nya. Dia membuatmu diingat oleh-Nya (mazkur), karena Dia sendiri yang menisbahkan zikir itu untukmu. Dan Dia juga membuatmu diingat di sisi-Nya, saat Allah sempurnakan nikmat-Nya kepadamu.”

Itulah Allah. Zat yang rahmat-Nya luas tanpa batas. Zat yang kasih sayang-Nya tidak terbilang. Pernahkah menghitung nikmat dan karunia yang diberikan-Nya kepada kita? Padahal, tak banyak yang sudah kita lakukan untuk menyukurinya. Berapa kalikah kita berbuat dosa dan melanggar larangan-Nya, tak menunaikan hak-hak-Nya dengan baik?

Namun, hingga saat ini Dia masih saja memberi kesempatan kepada kita untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahan-kesalahan. Betapa banyak kesalahan yang kita sembunyikan dari orang tua, istri, anak dan dari orang banyak. Dan Allah tetap terus menutupnya.

Akankah kita melupakannya begitu saja? Alangkah baiknya jika kita tak menghentikan pengharapan kita pada-Nya dan terus mendekatkan diri dengan bertaubat dan istighfar. Itulah kesempurnaan pengharapan. Maka, Dialah Zat yang laik untuk benar-benar diharapkan. Karena Dia tak pernah menyelisihi dan mengingkari janji-Nya serta mengabaikan ketulusan pengharapan hamba-hamba-Nya.

Sumber : Bapak Muhammad WA Forkati

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...