Sabtu, 15 April 2017

Tidak Haram Isbal Tanpa Kesombongan

◎ Kitab: Majmu' Fatawa.
◎ Karya: Ibnu Taimiyah.
◎ Juz: 22.
◎ Halaman: 138:

"والفعل الواحد فى الظاهر يثاب الإنسان على فعله مع النية الصالحة ويعاقب على فعله مع النية الفاسدة...
وكذلك اللباس: فمن ترك جميل الثياب بخلا بالمال لم يكن له أجر،
ومن تركه متعبدا بتحريم المباحات كان آثما،
ومن لبس جميل الثياب إظهارا لنعمة الله واستعانة على طاعة الله كان مأجورا، ومن لبسه فخرا وخيلاء كان آثما، فإن الله لا يحب كل مختال فخور؛ ولهذا حرم إطالة الثوب بهذه النية كما فى الصحيحين عن النبى صلى الله عليه وسلم قال: (من جر إزاره خيلاء لم ينظر الله يوم القيامة إليه) فقال أبوبكر: يا رسول الله إن طرف إزارى يسترخى إلا أن أتعاهد ذلك منه فقال: (يا أبا بكر إنك لست ممن يفعله خيلاء)،
وفى الصحيحين عن النبى أنه قال: (بينما رجل يجر إزاره خيلاء إذ خسف الله به الأرض فهو يتجلجل فيها إلى يوم القيامة) .
فهذه المسائل ونحوها تتنوع بتنوع علمهم واعتقادهم" .

Dan Adapun suatu perbuatan secara Dzahirnya,
Maka di beri Pahala Melakukannya ketika di sertai niat yang baik dan di beri siksa dengan melakukannya ketika di barengi niat yg jelek,
Begitu juga berpakaian, “Siapa saja yang memakai Pakaian yang indah dalam rangka menampakkan Nikmat Allah yang dia dapatkan dan dalam rangka Memanfaatkan Pakaian untuk Ta'at kepada Allah,
Maka orang semisal ini mendapat Pahala.
Sedangkan orang yang Memakai Pakaian dalam rangka Membanggakan dan Menyombongkan diri maka dia Berdosa. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang Sombong dan Membanggakan diri.

Oleh karena itu Allah Mengharamkan Perbuatan Memanjangkan Ujung Kain dengan Niat Semisal ini.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
Nabi bersabda: “Barang Siapa yang Menyeret Ujung Kainnya Karena SOMBONG,
Maka Allah tidak akan Memandangnya pada hari Kiamat nanti”.

Abu Bakar berkata: “Wahai Rasulullah..!!,
Salah Satu sisi Sarungku itu Melorot jika tidak aku ikat dengan baik”.

Nabi bersabda:
“Wahai Abu Bakar..!!, Engkau Bukan termasuk Orang yang Melakukannya Karena KESOMBONGAN”.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,

Nabi bersabda:
“Ada seorang Lelaki yang Kainnya Teseret di Tanah Karena KESOMBONGAN, Allah Menenggelamkannya ke Dalam Bumi.
Dia Kejet-Kejet (meronta karena tersiksa) di dalam Bumi hingga Hari Kiamat Terjadi”.

Maka masalah ini dan selainnya itu Berbeda-Beda dalam Segi Hukumnya dengan Perbedaan Pengetahuan dan I'tiqad atau Niat Individunya.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆

0 komentar:

Posting Komentar

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...