بسم الله الرحمن الرحيم.
من جهلِ المريدِأنْ يُسيئَ الأدبَ فَتُؤَخَّر العُقُوبَةُ عنه فيقولُ : لوكانَ هٰذاسوءُ أدَبٍ لَقُطِعَ الأمدَادُ واَوجبَ الإبعادُ فقدْ يُقطَعُ المدَدُ عنه مِنْ حَيْثُ لايشعر ولولم يكن إلامَنْعُ المَزيدِ وقد يُقَامُ مقام البعد وهولايدرى ولولم يكن إلَّا أنْ يُخَلِّيَكَ وما تريدُ.
Artinya :Termasuk diantara kebodohan murid, apabila dia buruk Adabnya, lalu kemudian di tangguhkan hukumanya, maka kemudian dia berkata : Seandainya ini termasuk buruknya Adab, tentu bantuan telah diputus dan harus di jauhkan,
Maka kadang2 bantuan itu telah diputuskan dg tanpa dia rasakan, walaupun hanya dicegah dari tambahan bantuan, dan kadang2 dia di tempatkan pada tempat yang jauh, dan dia tidak tau, meskipun jauh itu hanya membiarkan kamu menuruti ke'inginanmu (hawa nafsumu).
Syarah :
Bab ini juga termasuk contoh yang di hawatirkan bisa masuk istidroj.
Orang yang berjalan menuju Alloh itu harus melaksanalan budi pekerti yang baik (husnul adab), baik.
Orang yg berjalan menuju Alloh, tetapi dia masih buruk budi pekertinya (su'ul adab),
Maka dia akan menerima hukuman (uqubah) dari Alloh swt dengan hukuman yang berbeda.
Diantara hukuman tersebut ada yang langsung di kontan, ada yang di tunda, ada yang samar dan ada yang nampak dzohir.
Hukuman yang nampak dzohir itu dengan macam adzab (siksa).
Adapun hukuman yang samar (khofiyyah) itu dengan adanya hijab,
Hukuman dengan Adzab itu untuk orang2 yang ahli ma'siat dan berbuat dosa, tapi hukuman dengan hijab itu untuk orang2 yang su'ul Adab (orang2 yang buruk budi pekertinya).
Sumber : KH. Ainurrofiq ( Kitab Alhikam )
0 komentar:
Posting Komentar