بسم الله الرحمن الرحيم.
لاتصحب مَن لا يُنْهِضُكَ حالُه ولا يَدُلُّكَ على اللهِ مَقَالُه.
Artinya : Janganlah bersahabat (berguru) pada orang yang keadaanya (kelakuanya) tidak bisa membangkitkan / mengingatkan kamu kepada Alloh SWT, dan ucapanya tidak bisa menunjukkan kamu kepada Alloh SWT.
Syarah : As Suhbah, didalam ilmu tasawwuf itu perkara yang sangat pentig sekali, untu perjalanan menuju Alloh.
As Suhbah, itu bisa di artikan teman biasa, juga bisa di artikan Guru Mursyid yang selalu menemaninya.
As Suhbah pada pasal ini adalah guru mursyid.
Jadi maksudnya : Janganlah kamu berguru pada siapapun yang tingkah lakunya (sikapnya) tidak bisa membangkitkan kamu kepada Alloh, Tapi carilah Guru Mursyid yang sikapnya, bisa membangkitkan kamu kepada Alloh, dan ucapanya bisa menunjukkan kamu kepada Alloh.
Misalnya :
1- Ketika kamu sedang lupa sama Alloh SWT, lalu kamu melihat dia, maka kamu segera bangkit dan selalu ingat pada Alloh.
2- Ketika kamu sedang mencinyai duniawi (hubbud dunya), lalu kamu melihat dia, maka kamu segera bangkit dan meninggalkan mencintai dunia (zuhud).
3- Ketika kamu sedang sibuk melakukan ma'siat, lalu kamu melihat dia, maka kamu segera bangkit untuk bertaubat.
4- Ketika kamu belum kenal Alloh (aljahlu billah), lalu kamu melihat dia, maka kamu segera bangkit untuk mengenal Alloh (ma'rifatulloh), dsb.
Syarat2 menjadi guru mursyid itu ada empat :
1- ILMUN SHOHIHUN, Yaitu ilmu yang benar, baik ilmu syari'at, thoriqot, atau hakekat.
2- DZAUQUN SHORIHUN, Yaitu rasa (filing) yang jelas, tidak hanya ikut2tan, yaitu bisa merasakan apa yang ada pada pikiran orang lain.
3- HIMMATUN ALIYATUN, Yaitu keinginan kuwat yang luhur, maksudnya hanya ingin bergantung pada Alloh tidak pada yang lain.
4- HALATUN MARDHIYATUN, Yaitu selalu istiqomah sesuai kemampuan, dan jangkep antara syari'at, thoriqot, dan haqeqat.
Sumber : KH. Ainurrofiq ( kitab Al-Hikam )
0 komentar:
Posting Komentar