Sabtu, 20 Juli 2013

Pengertian Ilmu Tajwid

Tajwid menurut bahasa adalah tahsin : memperbaiki atau mendatangkan bacaan dengan baik. Sedangkan menurut istilah adalah Ilmu yang mempelajari cara mengucapkan huruf-huruf Al-Qur an tentang tebal dan tipisnya, panjang dan pendeknya, sifat-sifatnya, dan hukum membaca huruf Hijaiyah bila bertemu dengan huruf yang lain. Sehingga menjadi suatu bacaan yang baik.


Kegunaan Ilmu Tajwid
Kegunaan dari mempelajari Ilmu Tajwid adalah :

1. Agar tidak ada kesalahan dalam membaca ayat-ayat Allah (Al Qur an)

2. Agar aya-ayat yang kita baca sesuai dengan ketentuan-ketentuan bahasa Arab, baik cara pengucapan huruf, sifat-sifat huruf dan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan oleh Ulama Ahli Qurro.

 

Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid


Hukum mempelajari ilmu Tajwid adalah Fardu kifayah, sedangkan mengamalkannya adalah Fardlu Ain bagi setiap orang yang membaca Al Qur an.

Dalam hal ini Imam Ibnu Jazari mengatakan :

وَالأَخْذُ بِالتَّجْوِيْدِ حَتْمٌ لازِمٌ – مَنْ لَمْ يُجَوِّدِ القُرْآنَ آ ِثمٌ

“Menggunakan atau mengamalkan Ilmu tajwid adalah merupakan suatu keharusan, maka barang siapa yang tidak memperbaiaki bacaan Al Qur a nya dia termasuk berdosa.

Qiro’ah

Seperti apa yang kita baca dan yang pernah kita dengar, bahwa Qiroah (bacaan) ayat-ayat Al Quran yang berlaku di negara Indonesia adalah Qiro’ah yang diriwayatkan oleh Hafs Bin Sulaiman bin Mughiroh bin Najwad “ Wafat tahun 128 H”, yang bacaannya disebut Qiroah Masyhuroh.

Perlu diketahui bahwa selain qiroah yang diriwayatkan oleh Imam Hafs an Ashim masih banyak lagi Imam yang meriwayatkan Qiro’ah .

Dibawah ini nama-nama Imam dalam qiro’ah Yang mutawatiroh atau yang disebut dengan Qiroah sab’ah ( Qiro’ah tujuh imam ) :

1. Abdullah bin Amr meninggal di Syam pada tahun 118 H. Perowi-perowinya yang terkenal (masyhur) adalah seperti Al Bazzi Abdul Hasan Hamid bin Muhammad dan Qonbul Abu Umar Muhammad.

2. Abu Ma’bad Abdullah bin Katsir, meninggal di Makkah pada tahun 120 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abu Bakar Syu’bah bin Ilyas dan Abu Amr Hafah bin Sulaiman.

3. Abu Bakar “Ashim bin Abi An Nujud, meninggal di Kufah pada tahun 127 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abu Syu’bah bin Ilyas dan Abu Amr Hafah bin Sulaiman

4. Abu Amr bin Al A’la, meninggal di Basrah pada tahun 154 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Ad Durawi, Abu Amr Hafas dan As Susi Abu Syu’aib Saleh bin Ziyad.

5. Nafi’ bin Na’im meninggal di Madinah tahun 109 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Qulum Abu Musa Isa bin Mina dan Warosy Abu Sa’id Utsman bin Sa’id.

6. Abdul Hasan Ali bin Hamzah Al Kisa’i, meninggal di Basrah pada tahun 189 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abdul Harits Al Laits bin Khalid dan Ad Durawi.

7. Abu 'Imarah Hamzah bin Habib, meninggal tahun 216 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam dan Abu ‘Isa Khalid bin Khalid.

Methode Membaca Al Qur an

Perlu diingat bagi para Qori’, bahwa didalam membaca Ayat-ayat Al Qur an itu sendiri ada tata caranya (ukuran lambat dan cepat dalam membaca ayat Al Qur an) yang disahkan oleh Rasulullah SAW., begitu juga yang diberlakukan dikalangan para Ahlul Qurro’ wal Ada’ ada empat yaitu :

1.Tahqiq ( تحقيق ) :
Membaca Al Qur an dengan menempatkan hak-hak huruf yang sesungguhnya. Yaitu menempatkan makhrorijul huruf, sifat-sifat huruf, mad-qoshr dan hukum-hukum bacaan yang telah ditetapkan oleh Ulama Ahlul Qurro’. Methode ini baik sekali untuk kalangan Mubtadiin (pemula).

2.Tartil (ترتيل ) : 
Membaca Al Qur an dengan pelan-pelan dan tanpa tergesa-gesa dengan memperhatikan makhrorijul huruf, sifat-sifat huruf, mad-qoshr dan hukum-hukum bacaan, sehingga suara bacaan menjadi jelas. Seperti bacaan Mahmud Al Qushairi. Bacaan Tartil belum tentu tahqiq akan tetapi tahqiq sudah pasti tartil.

3.Tadwir ( تد وير) : 
Membaca Al Qur an antara bacaan yang cepat dengan bacaan yang pelan (sedang).

4.Hadr ( حد ر ) :  
Membaca Al Qur an dengan sangat cepat , sehingga seakan-akan tidak jelas dalam suaranya.

Demikianlah beberapa methode membaca Al Qur an yang ada, dari masing masing methode harus menggunakan kaidah-kaidah Tajwid yang berlaku ( ketika seorang Qori’ membaca lambat atau cepat ), sehingga kesempurnaan bacaan masih tetap dan utuh. Sedangkan cara membaca yang terbaik adalah dengan methode yang pertama yaitu Tahqiq.

Contoh Ilmu Tajwid


Ringkasan Contoh ilmu tajwid (hukum bacaan)

Waqaf:

Dari sudut bahasa berarti berhenti / menahan.

Menurut istilah tajwid, memutuskan suara di akhir kata untuk bernafas sejenak dengan niat meneruskan kembali bacaan

Jenis-jenis waqaf :

1. Waqaf LAZIM
2. Waqaf JAIZ

3. Waqaf MURAQABAH

4. Waqaf  MAMNUU’

5.SAKTAH LATIFAH


TANDA-TANDA WAQAF DAN WASHAL

 Waqaf artinya: sebaiknya berhenti.


م   (  وقف لا زم )                     : harus berhenti


( معا نقه )                                  : berhenti di salah satu titik


ط   ( وقف مطلق )                  : sebaiknya berhenti


قلى ( الوقف اولى )                  : sebaiknya berhenti


قف ( الوقف )                             : sebaiknya berhenti


ج   ( وقف جا ئز )                   : boleh berhenti, juga boleh terus
Washal :
Washal adalah kebalikan dari waqaf yang digunkan pada waktu-waktu tertentu dan pada ayat-ayat tertentu.
Jika bertemu dengan tanda-tanda washal maka pembacaan tidak diwaqafkan, tanda-tanda itu seperti ;
لا       ( الوقف ممنوع )              : sebaiknya terus


صلى   ( الوصل اولى )         : sebaiknya terus


ز        ( مجوز الوقف )        : sebaiknya terus


ص      ( مر خص الوقف )    : sebaiknya terus


ق       ( قيل هو وقف )         : sebaiknya terus

Qalqalah:

Qalqalah menurut bahasa, berarti getaran.

Menurut istilah tajwid, getaran suara terjadi ketika mengucapkan huruf yang sukun sehingga menimbulkan semacam aspirasi suara yang kuat, baik sukun asli ataupun tidak.

Huruf qalqalah ada 5, yaitu yang tergabung dalam Huruf Qalqalah yaitu: huruf Huruf Qaf, Huruf Tha, Huruf Ba, Huruf Jimdan Huruf Dal

Syarat qalqalah: Hurufnya harus sukun, baik sukun asli atau yang terjadi karena berhenti pada huruf qalqalah.

Iqlab :

Menurut bahasa, berarti merubah sesuatu dari bentuknya.

Menurut istilah tajwid, meletakkan huruf tertentu pada posisi huruf lain dengan memperhatikan ghunnah dan penuturan huruf yang disembunyikan (huruf mim).

Dinamakan iqlab karena terjadinya perubahan pengucapan nun sukun atau tanwin menjadi mim yang tersembunyi dengan disertai dengung.

Huruf iqlab hanya 1, yaitu huruf ba.

Idgham : 
Menurut bahasa, berarti memasukkan sesuatu ke dalam sesuatu.

Menurut istilah tajwid, memasukkan huruf yang sukun ke dalam huruf yang berharakat, sehingga menjadi satu huruf yang bertasydid.

Idgham terbagi 2, yaitu: Idgham Bighunnah (disertai dengung) dan Idgham Bila Ghunnah (tanpa dengung).

Catatan: Idgham tidak terjadi kecuali dari 2 kata.

Idgham Bighunnah, yaitu:

Idgham bighunnah mempunyai 4 huruf, yaitu yang tergabung dalam kalimat: Nun & Tanwin Idgham Bighunnah yaitu: Huruf Ya, Huruf Nun, Huruf Mim dan Huruf Wau

Apabila salah satu hurufnya bertemu dengan nun sukun atau tanwin (dengan syarat di dalam 2 kata), maka harus dibaca idgham bighunnah, kecuali pada 2 tempat, yaitu: Nun & Tanwin Idgham Bighunnah dan Nun & Tanwin Idgham Bighunnah yang harus dibaca Izhar Muthlaq, berbeda dengan kaidah aslinya. Hal ini sesuai dengan bacaan yang diriwayatkan oleh Imam Hafsh
Bighunnah : dengan mendengung
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 4 huruf, antara lain:ي  ن م و atau biasa di singkat dengan bunyi يَنْمُوْ
Contoh:
مَنْ يَقُوْ لُ ( نْ- ي )           فَلَنْ نَِّزيْدَ كُمْ ( نْ- ن
)
فَتْحًا مُبِيْنًا ( _ً  – م)           مِنْ وَّرَائِهِمْ ( نْ- و )

Idgham Bila Ghunnah, yaitu:

Idgham bila ghunnah mempunyai 2 huruf, yaitu: Huruf Ra dan Huruf Lam

Apabila salah satu hurufnya bertemu dengan nun sukun atau tanwin (dengan syarat di dalam 2 kata), maka bacaannya harus idgham bila ghunah kecuali nun yang terdapat dalam ayat Nun & Tanwin Idgham Bila Ghunnah, karena disini harus di baca saktah (diam sebentar tanpa bernafas) yang menghalangi adanya bacaan idgham.

 Bilaghunnah : dengan tanpa mendengung
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 2 huruf, antara lain: ل dan ر
Contoh:
مِنْ لَدُ نْكَ ( نْ- ل )                   غَفُوْرٌرَحِيْمٌ ( _ٌ – ر)


Idzhar
Idzhar berarti: jelas atau terang
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 6 huruf, antara lain: ﻫ  أ ح خ ع غ
Contoh:
كُفُوًا اَحَدٌ ( _ً – ا)              مِنْ حَيْثُ ( نْ – ح )           مَنْ خَفَّتْ ( نْ – خ )
خُلُقٍ عَظِيْمٍ ( ٍ – ع )          قَوْ مًا غَيْرَ كُمْ ( _ً -غ)        لَكُمُ اْلاَ نْهَا َر ( نْ – ﻫ )
 

Iqlab 
iqlab berarti Nun sukun dibunyikan MIM
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan satu huruf dari huruf hijaiyyah yaitu: ب
Contoh:
مَنْ بَخِلَ ( نْ – ب )                 عَوَا نٌ بَيْنَ ( _ٌ – ب)
 

Ikhfa’

Ikhfa’ berarti: samar-samar
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 15 huruf, antara lain:
ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Contoh:
مِنْ تَحْتِهَا ( نْ – ت )             مَاءً ثَجَا جًا ( _ً – ث)            اَنْجَيْنَا كُمْ ( نْ – ج )
قِنْوَانٌ دَانِيَةٍ ( _ٌ – د)             مَنْ ذَالَّذِ يْ ( نْ – ذ)             يَوْمَئِذٍ زُرْقًا ( ٍ – ز )
اِنَّ اْلاِ نْسَا نَ ( نْ – س )        عَذَا بٌ شَدِ يْدٌ ( _ٌ – ش)        قَوْ مًا صَا لِحِيْنَ ( _ً – ص)
مُسْفِرَ ةٌ ضَا حِكَةٌ ( _ٌ – ض)    وَمَا يَنْطِقُ ( نْ – ط)             عَنْ ظُهُوْرِهِمْ ( نْ – ظ)
عُمْيٌ فَهُمْ ( _ٌ – ف)               رِزْقًا قَا لُوْا ( _ً – ق)          مَنْ كَا نَ يَرْجُوْا ( نْ – ك)
 

HUKUM MIM SUKUN
Hukum Mim sukun dibagi menjadi 3 macam, antara lain:
 

Idghom Mitsli (Idghom Mimi)
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Mim
Contoh:
كُنْتُمْ مُسْلِمِيْنَ ( مْ – م )
 

Ikhfa’ Syafawi  
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Ba’
Contoh:
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ ( مْ – ب )
 

Idzhar Syafawi
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain Mim dan Ba’
Contoh:
هُمْ نَا ئِمُوْنَ ( مْ – ن )                   اَمْ لَمْ تُنْدِ رْ هُمْ ( مْ – ت )
الخ ……..
 

HUKUM IDGHOM
Hukum Idghom dibagi menjadi 3 macam, antara lain ;


 Idghom Mutamatsilain
Artinya: jika ada huruf yang sama, yang pertama sukun dan yang kedua hidup.
Contoh:
اِضْرِ بْ بِعَصَا كَ ( بْ – بِ )
 

Idghom Mutajanisain 
Dinamakan Idghom Mutajanisain jika TA sukun bertemu THA, THA sukun bertemu TA, TA sukun bertemu DAL, DAL sukun bertemu TA, LAM sukun bertemu RA, DZAL sukun bertemu ZHA.
Contoh:
(تْ- ط )   قَالَتْ طَا ئِفَة ٌ         ( طْ- ت )  لَئِنْ بَسَطْتَ            ( تْ- د )  اَثْقَلَتْ دَ عَوَا
( دْ- ت )   قَدْ تَبَيَّنَ                ( لْ- ر )  قُلْ رَبِّ                  ( ذْ- ظ )   اِذْ ظَلَمُوْا

  1. Idghom Mutaqorribain
Dinamakan Idghom Mutaqorribain jika TSA sukun bertemu DZAL, QAF sukun bertemu KAF, BA sukun bertemu MIM.
Contoh:
( ثْ- ذ )  يَلْهَثْ ذ لِكَ             ( قْ- ك )  اَلَمْ نَخْلُقْكُمْ             ( بْ- م ) يبُنَيَّ ارْ كَبْ مَعَنَا
QALQALAH
Qalqalah artinya memantul. Huruf Qalqalah ada lima, antara lain:
ق ط ب ج د biasa disingkat dengan bunyi   قَطْبُ جَدٍّ
Contoh:
ق- يَقْرَ أُ          ط- يَطْهَرُ           ب- يَبْخَلُ           ج- يَجْعَلُ           د- يَدْ خُلُ
 

Qalqalah dibagi dua: 

Qalqalah Sughra (kecil)
Adalah: huruf Qalqalah yang matinya asli, sebagaimana contoh diatas. 

Qalqalah Kubra (besar)
Adalah: huruf Qalqalah yang matinya disebabkan waqaf.
Contoh:
خَلَقَ dibaca   خَلَقْ               اَحَدٌ dibaca اَحَدْ
 

LAFADZ ALLAH
Hukum lafadz Allah dibagi dua, yaitu:
 

Dibaca tafkhim (tebal), jika lafadz Allah didahului harakat fathah atau dhummah.
Contoh:
وَاللهُ           نَصْرُ اللهِ
 

Dibaca tarqiq (tipis), jika lafadz Allah didahului harakat kasroh. Contoh:
 

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمنِ ا لرَّ حِيْمِ
 

HURUF SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH
Huruf Syamsiyah dan huruf Qamariyah jumlahnya sama yaitu masing-masing ada 14 huruf.
 

Huruf Syamsiyah: jika ada  ال bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah samsyiah maka huruf LAM tidak dibaca. Huruf samsyiah berjumlah 14, antara lain:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Contoh:
وَالتِّيْنِ         اَلدُّ نْيَا         وَالشَّمْسِ           النِّعْمَةِ
الخ……
 

Huruf Qamariyah: jika ada ال   bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah Qamariyah maka huruf LAM dibaca jelas. Huruf qamariyah berjumlah 14, antara lain: ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ﻫ ء ي
Contoh:
اَلْجُمُعَةُ           اَلْخَيْرُ           اَلْفِيْلُ            اَلْكَبِيْرُ
الخ……
 

IDZHAR WAJIB
Dinamakan Idzhar Wajib, jika ada Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf YA atau WAWU dalam satu kalimat. Cara membacanya: terang atau jelas. Namun, didalam Al-Qur’an bacaan Idzhar Wajib ini hanya ada 4, yaitu:
اَلدُّ نْيَا              بُنْيَانٌ                 صِنْوَانٌ                    قِنْوَانٌ
 

HUKUM RA’
Hukum Ro’ ada dua:
 

Ro’ yang dibaca Tafkhim (Tebal)  

Ciri-ciri:


  1. Ro’ fathah, Ro’ fathah tanwin.
  2. Ro’ dhummah, Ro’ dhummah tanwin.
  3. Ro’ sukun didahului fathah atau dhummah.
  4. Ro’ sukun didahului kasrah ada hamzah washal.
  5. Ro’ sukun didahului kasrah bertemu huruf isti’la’.
Contoh:
a)      رَ- رًا        رَبَّنَا                  خَيْرًا
b)      رُ- رٌ         رُوَيْدًا                كَبِيْرٌ
c)      _َ _ُ  _ْ      اَرْ سَلَ              قُرْ ا نٌ
d)     _ِ ا رْ        اَ مِرْ تَا بُوْا         اِ رْ جِعُوْ ا
e)      _ِ رْ – خ ص ض ط ظ غ ق   مِرْ صَا دٌ         قِرْ طَا سٌ
 

Ro’ yang dibaca Tarqiq (tipis) 
Ciri-ciri:
a)      Ro’ kasrah, Ro’ kasrah tanwin.
b)      Ro’ sukun didahului kasrah.
c)      Ro’ hidup didahului Ya’ dibaca waqaf.
Contoh:
a)      رِ- رٍ         رِجْسٌ            خُسْرٍ
b)      _ِ  رْ         فِرْ عَوْ نَ        فَكَبِّرْ
c)      _َِ ي  ُِ ر ٌٍ    خَيْرٌ              بَصِيْرٍ
 

HUKUM MAD
Hukum Mad dibagi dua:
 

Mad Thabii
Yang dinamakan dengan mad Thabi’i, adalah: jika fathah diikuti ALIF, kasrah diikuti YA, dhummah diikuti WAWU. Panjang bacaannya: satu alif (dua harakat)
Contoh:
دَا – دِيْ – دُوْ       نُوْ حِيْهَا
 

Mad Far’i 
Mad Far’i dibagi menjadi 13, antara lain: 

1. Mad wajib muttashil
ialah: Mad Thabii bertemu hamzah dalam satu kalimat. panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
جَاءَ               لِقَاءَ نَا             نِدَاءً
 
2. Mad jaiz munfashil 
ialah:   Mad Thabii bertemu hamzah (bentuknya huruf alif) di lain kalimat. Panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:

اِنَّا اَعْطَيْنَا                   اِنَّا اَ نْزَلْنَا

3. Mad ‘aridh lissukun 
ialah:  Mad Thabii bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya:  3 alif (6 harakat).
Contoh:

اَبُوْكَ = اَبُوْكْ                عِقَا بِ = عِقَا بْ

4. Mad ‘iwadh 
ialah:  jika ada fathah tanwin yang dibaca waqaf, selain TA’ marbuthah. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:

عَلِيْمًا = عَلِيْمَا

5. Mad shilah 
ialah: setiap dhomir HU dan HI apabila didahului huruf hidup. Mad shilah dibagi dua, yaitu: Mad shilah qashirah dan Mad shilah thawilah. Yang dinamakan Mad shilah thawilah, adalah Mad shilah qashirah bertemu huruf hamzah (bentuknya alif).
Panjang bacaan Mad shilah qashirah: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
لَه‘-  بِه
Panjang bacaan Mad shilah thawilah: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
اَنَّ مَا لَه اَخْلَدَه
 

6. Mad badal
ialah:   setiap Aa, Ii, Uu yang dibaca panjang. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:

امَنُوْا              اِيْتُوْ نِيْ                  اُوْ تِيَ

7. Mad tamkin 
ialah:  YA kasrah bertasydid bertemu YA sukun. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:

اُمِّيِّيْنَ                   حُيِّيْتُمْ                 نَبِيِّنَ

8. Mad Layin 
ialah:  fathah diikuti WAWU atau YA sukun bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:

خَوْ فٌ = خَوْفْ                   اِلَيْهِ = اِلَيْهْ

9. Mad lazim mutsaqqal kalimi 
ialah: Mad Thabii bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:

وَ لاَ الضَا لِّيْنَ

10. Mad lazim mukhaffaf kalimi 
ialah: Mad badal bertemu sukun. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:

ا لاْنَ

11. Mad lazim musyabba’ harfi  
ialah:  huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 3 alif (6 harakat). Jumlah hurufnya ada 8, yaitu:

ن ق ص ع س ل ك م

Contoh:

ن   ق   ص    ا لمّ      ا لمّص

12. Mad lazim mukhaffaf harfi 
ialah:  huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 1 alif (2 harakat). Jumlah hurufnya ada 5, yaitu:

ح ي ط ﻫ ر

Contoh:

طه          يس           عسق         كهيعص            ا لمّر

13. Mad farqi  
ialah: Mad badal bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
 

قُلْ اْلا للهُ

sumber : http://yudisaykikajoranbuyutisun1.blogspot.com

3 komentar:

  1. Keilmuan ini bisa dipelajari oleh siapapun baik yang berbakat ataupun tidak berbakat

    Manfaat Program Portal Energi ini :

    * Mampu membaca pikiran orang
    * Mampu melakukan telepati
    * Menjadi orang yang cerdas secara spiritual dan intelektual
    * Mampu mengakses sumber daya di dunia manusia ataupun gaib
    * Mampu membuka gerbang dunia gaib dan gerbang dunia manusia dengan terbukanya kedua gerbang tersebut :
    - Mampu menemukan benda yang hilang
    - Mampu mengetahui isi hati orang lain
    - Dan lain-lain manfaat yang tidak disebutkan satu persatu. Anda bisa mengembangkan sendiri kemampuan ini untuk hal lainnya sesuai kebutuhan
    * Mampu membaca al-Quran dengan baik, lancar dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid serta paham cara berhenti dan memulai bacaan (waqaf wal ibtida)



    http://pelatihanintienergi.com/portal-energi.php


    0812 8202 7639 / 085 777 269 266

    BalasHapus
  2. bismillah.. Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
    Afwan mau bertanya, contoh Qari yang bacaanya Tahqiq itu siapa saja ya??

    syukran
    Jazakumullahu khairan

    BalasHapus

BERSYUKURLAH KEPADA SUAMI karena ALLOH,,,,,,,,,,,,,,,,

 o0o_بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم_ oOo BAHAGIA itu,,, sangat SEDERHANA (31) oOo السلام عليكم ورحمة الله وبركاته oO...