Di dalam Al Quran, Allah berfirman
yang artinya, “Dan sebaik-baik diantara kalian ialah yang belajar Al Quran dan
mengajarkannya.”
Kita sebagai Muslim wajib menyadari
kewajiban kita sebagai muslim, terutama kepada Al Quran.Al Quran itu sebagai
petunjuk bagi manusia, telah dijelaskan dalam Al Quran. Ada tiga kriteria pada
orang Islam : muslim, baligh, akil. Orang Islam dengan tiga kriteria tersebut
wajib membaca Al Quran. Selama masih ada tiga kriteria tersebut, maka beban
hukum (taklif) dibebankan kepadanya. Kewajiban kita terhadap Al Quran melekat
pada diri kita selama kita memilliki tiga muwashafat tadi.
Lalu ada 6 T sikap kita terhadap Al
Quran :
1. Tasdiq
Tasdiq artinya mengimani atau
membenarkan.
Yaitu setiap ayat/wahyu Allah dalam
Al Quran, wajib kita imani dan tidak boleh ada keraguan sedikitpun.Didalam
Albaqarah telah Allah jelaskan bahwa kita Al Quran ini tidak ada keraguan
padanya (Albaqarah :2)
2. Tilawah dengan baik dan benar.
Secara hukum adalah wajib.
Di dalam Al Quran Allah berfirman
yang artinya, “Bacalah Al Quran dengan tartil.”
Tartil maksudnya yaitu membaca
dengan tajwid dan mengetahui kaidah-kaidah waqaf.Satu alasannya yaitu karena Al
Quran berbahasa Arab.Allah menjelaskan bahwa membaca Al Quran dengan tajwid itu
hukumnya wajib dan siapa yang tidak membetulkan bacaan Al Quran, maka ia berdoa
karena Allah menurunkan Al Quran dengan tajwid dan dengan tajwid itu Al Quran
sampai.
3. Tadabbur
Tadabbur adalah mengkaji,
memahami, dan mempelajari isinya
Sebagaimana firman Allah yang
artinya: “Inilah kitab yang kami turunkan kepadamu yang diberkahi supaya
ditadabburi ayat-ayatnya dan diambil ulul albab.”
Dalam tafsir, Ulul Albab
diterjemahkan sebagai orang yang memiliki akal sehat.
Atau didalam Al Quran, pada surah
yang lain Allah berfirman yang artinya : Tidakkah mereka mentadabburi Al Quran
atau dihatinya ada penutupnya.
Al Quran itu diturunkan dalam bahasa
Arab ialah supaya kita mempelajarinya dan berfikir.Untuk itu, kita dianjurkan
belajar bahasa Arab agar bisa mentadabburi Al Quran
4. 'Amalu
Maksudnya adalah mengamalkan.
Seorang yang memahami dan
mengerti sebuah kebaikan namun tidak mengamalkan bagaikan lebah yang tidak
menghasilkan madu.. Al-Qur’an ada sebagai pedoman hidup manusia untuk diamalkan
isinya, supaya manusia dapat menjalani hidup ini dengan baik sesuai yang
diridhoi oleh Allah SWT.
5. Tabligh atau Ad-dakwah
Yaitu mendakwahkannya.
Seperti dalam hadits Rasulullah yang
artinya : Dan sebaik-baik di antara kalian adalah yang belajar Al Quran dan
mengajarkannya.
Kalimat jihad di dalam Al Quran yang
diikuti fii sabilillah itu artinya perang. Tapi jika tidak diikuti fii
sabilillah, maka artinya secara umum yaitu sungguh-sungguh termasuk
sungguh-sungguh dalam berdakwah.
Kebaikan bukanlah hanya untuk diri sendiri saja. Alangkah baiknya apabila ia dapat dirasakan oleh orang lain. Kebaikan yang terus menyebar ini akan menjadi lahan pahala yang terus mengalir bahkan apabila kita sudah meninggal sekalipun, kebaikan itu akan terus mengalir layaknya air zamzam yang tak pernah berhenti memancar.
Kebaikan bukanlah hanya untuk diri sendiri saja. Alangkah baiknya apabila ia dapat dirasakan oleh orang lain. Kebaikan yang terus menyebar ini akan menjadi lahan pahala yang terus mengalir bahkan apabila kita sudah meninggal sekalipun, kebaikan itu akan terus mengalir layaknya air zamzam yang tak pernah berhenti memancar.
Diluar sana
masih banyak umat Islam yang belum mengetahui kewajiban-kewajiban ini. Sebagai
sesama muslim tentu kita wajib memberitahu mereka. Mereka adalah saudara
se-iman kita. Jangan biarkan mereka membiarkan Al-Qur’an tergeletak begitu saja
hingga berdebu..
6. Tahfiz
Artinya, menghafalkannya.
Menghafal secara keseluruhan
hukumnya fardhu kifayah.Namun sebagian, hukumnya fardhu ain. Sesungguhnya orang
yang didadanya tidak ada hafalan Al Quran, maka dia seperti rumah yang
rusak/roboh.
Orang Arab terkenal dengan hafalan
Al Qurannya, sekali dengar langsung hafal.Maka suatu kemuliaan jika kita
merupakan salah satu dari orang yang turut menjaganya.
Kewajiban yang 6 tersebut tidak
untuk dibanding-bandingkan, namun dilakukan, bukan hanya salah 1 yang wajib
dikerjakan.Selain itu, sangat banyak sekali fadhilah (keutamaan) kita
mempelajari Al Quran karena dalam beramal, kita perlu memahami kewajibannya,
keutamaannya, dan diikuti dengan rasa penuh harap (roja’) serta harus memahami
ancaman apabila mengabaikannya dan dengan rasa takut (khouf).
Hal yang penting lainnya yaitu kita
perlu memahami keistimewaan Al Quran, dan tidak melupakan fadhilahnya karena
memang sangat mudah sekali mengabaikannya jika tidak mengetahui dua hal
tersebut.
Nabi Muhammad bersabda yang artinya,
“Bacalah Al Quran karena yang akan datang di hari kiamat sebagai penolong
adalah Al Quran.”
Semakin bagus interaksi kita dengan
Alqur’anul karim maka semakin tinggi kedudukan kita di sisi Allah.Lalu Allah
menjelaskan bahwa barangsiapa yang baik, bagus pemahamannya, bacaannya,
pengamalannya terhadap Al Quran maka di akhirat nanti akan berada di kedudukan
tinggi di sisi Allah dan Rasul-Nya nanti.
Agar kita termotivasi untuk
mempelajari Al Quran, maka ingatlah janji Allah dan Rasulnya, pasti benar
karena tidak ada janji yang paling baik dan benar selain janji Allah dan
Rasul-Nya.Yang penting dari kita ialah memulai, tidak mencari alibi untuk
menjauh dari Al Quran.Lalu yang penting dari kita sebagai seorang muslim itu,
sebaiknya membaca Al Quran itu setiap hari.Selain itu, supaya kita lebih
termotivasi untuk rutin membaca Al Quran, bisa mencari hal-hal lain yang bisa
membuat kita semangat untuk belajar Al Quran, seperti mendengarkan murattal,
mendengarkan orang lain, dan lain-lain.
Ustadz Arham bin Ahmad Yasin, Lc. MH
Dirangkum dari Kajian iSource Edisi
III Salam UI, 19 April 2013, Mesj
0 komentar:
Posting Komentar