UST H ABDURROHIM AL MUHAJIR TEMBORO
8 golongan yg berhak terima zakat berdasarkan firman Alloh swt dalam surat AT TAUBAT ayat 60 sesuai penjelasan ulama ahli fiqih :
1. FAQIR.
Fakir : Orang yang tidak memiliki harta ataupun penghasilan yg halal dan layak baginya yg bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya. Hal tsb bisa terjadi diantara sebab nya : mungkin krn sakit, tua, tdk ada org yg memperkerjakan dia, atau ada pekerjaan tapi tdk halal atau tdk layak baginya, atau memiliki penghasilan yg halal tapi masih sangat sedikit dibanding kebutuhannya. Jadi kalau dia tdk ada penghasilan krn malas berkerja, sedngkan sebenarnya ada pekerjaan yg halal bagi dia dan dia mampu melakukannya, mk dia tdk boleh dikasih zakat.
Kemudian Org fakir yg paling perlu utk diperhatikan dan paling berhak menerima zakat adlh : org2 yg sibuk dgn perjuangan agama (baik brdakwah maupun mengajar ilmu agama), sehingga dia tdk sempat utk kerja dunia. Akhirnya hidupnya kekurangan. Sebagaimana firman Alloh swt :
(لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا ۗ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ)
(Surat Al-Baqarah 273)
Adapun santri yg sibuk belajar agama mk ditasfil :
- Jikalau keperluan keseharian dan biaya pendidikan dia dicukupi oleh ortu nya, mk berarti dia santri kaya, mk tdk boleh dikasih zakat.
- Jikalau dia tdk terpenuhi keperluan pendidikannya, mk boleh dikasih zakat atas nama faqir/miskin.
2. MISKIN.
Miskin : Orang yang memiliki harta atau pghasilan/usaha, tetapi tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.
Ringkasnya definisi Miskin adalah : org yg penghasilan/pemasukan dia lebih sedikit drpd pengeluaran/keperluan nya.
Dan ini tdk bisa di ukur dgn nominal uang. Ada org penghasilannya cuma 1 juta atau 2 juta perbulan, tapi dia sdh cukup dn kaya dgn pendapatan tsb, dikarenakan masih jomblo/sendiri atau dia dan istrinya adlh org yg biasa hidup sederhana. Mk org seperti ini tdk berhak terima zakat.
Sebaliknya ada org yg penghasilannya 5 juta perbulan, tapi pengeluarannya lebih dari 5 juta (dikarenakan keluarga yg banyak atau dia tinggal di daerah yg hrg komoditi mahal atau gaya hidup keluarganya yg highlife berasal dari keluarga bengsawan), mk org seperti ini berhak terima zakat.
Fakir & Miskin dikasih zakat sekira bisa melepaskan dia dari kekurangannya. Kalau dia ada bakat dagang mk dikasih modal. Kalau ahli suatu ketrampilan (tukang, menjahit, bengkel dll) mk di belikan alat kerja dia. Cara ini jikalau zakat yg terkumpul mencukupi utk itu.
3. AMIL.
Amil : Orang yang diangkat oleh imam atau pemerintah atau badan swasta yg di ijinkan oleh pemerintah untuk menangani tugas-tugas pemungutan, pengumpulan, pemeliharaan, pencatatan, dan pembagian zakat.
Amil harus memenuhi bbrp syarat, diantaranya : muslim, Laki2, mukallaf, jujur (amanah), dan faham betul hukum2 fiqih zakat.
Adapun panitia zakat yg ditunjuk oleh ta'mir masjid atau tokoh masyarakat, mk sebaiknya tdk ambil zakat atas nama amil, dikarenakan dlm masalah ini ulama berselisih pendapat.
Maka hati2nya sebaiknya panitia zakat tdk mengambil bagian dari zakat atas nama amil, tapi atas nama faqir miskin atau semisalnya jikalau memang dia menyandang status tsb.
Amil dikasih zakat maksimal hanya sebatas upah umum kerja dia. Tdk BOLEH lebih.
4. MUALLAF.
Muallaf : Orang yang perlu dirayu/dijinakkan hatinya untuk kepentingan islam dan kaum muslimin.
Yang termasuk muallaf antara lain:
- SeOrang tokoh muslim yg memiliki banyak pengikut/teman, yang dengan pemberian zakat kpdnya diharapkan pengikutnya pada masuk islam.
- Orang2 yang tinggal di dekat suatu kaum yg enggan bayar zakat. Jika Mrk dikasih zakat, mk mrk akan memaksa pembangkang zakat utk menunaikan zakat mrk.
- Orang yang baru masuk islam tapi imannya/keinginan islamnya masih lemah. Dia dikasih zakat untuk memperkuat keislamannya. Mk dia terus dikasih zakat sampai bagus dan kuat islamnya.
- Orang yang telah lama muslim tapi tinggal di perbatasan musuh. Mrk dikasih zakat spy melindungi perbatasan negara islam dari serangan musuh, bahkan bisa memerangi mereka.
5. RIQOB.
Riqob : Hamba sahaya yg telah transaksi dgn Tuannya utk membebaskannya dgn membayar uang dlm jumlah tertentu. Dia dikasih zakat utk melunasi cicilan kpd tuannya spy segera merdeka.
6. GHORIM.
Gharim : Orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayarnya.
Ghorim ada 2 :
1. Org yg berhutang utk kepentingan pribadi. Org ini boleh menerima zakat dgn 3 syarat :
- Hutang tsb tujuannya utk taat, kebaikan atau minimal utk sesuatu yg halal dan bukan maksiat. Misal : menjamu tamu, nafkah keluarga, mahar pernikahan, utk usaha, silaturrohim dll.
Jadi jikalau dia hutang utk maksiat (seperti utk berjudi, pacaran atau utk dihambur2kan tanpa tujuan, mk dia tdk boleh dikasih zakat atas nama ghorim .... kecuali di betul2 sdh taubat.
- Sdh jatuh tempo pembayaran/cicilan.
- Dia tdk mampu bayar.
2. Org yg berhutang utk kepentingan umum ummat islam. Misalnya : utk mendamaikan dua keluarga/kabilah yg bertikai atau bersengketa mengenai korban pembunuhan, membangun masjid atau madrasah, membebaskan tawanan perang dll.
Org semacam ini boleh dikasih zakat walupun dia kaya selama hutang tsb betul2 belum dia bayar.
GHORIM dikasih zakat seukuran nominal uang yg bisa melunasi hutang2nya atau kekurangannya kalau harta zakat mencukupi.
Org yg terima zakat atas nama GHORIM, dia harus menggunakan uang zakat tsb hanya utk membayar hutangnya, Tdk BOLEH utk keperluan yg lain. Kecuali kalau dia bisa dan mampu mengembangkan uang dari zakat tsb utk dagang dan semisalnya sehingga dari hasilnya bisa utk bayar hutang mk boleh.
7. FII SABILILLAH.
Fii sabiilillah : Sukarelawan perang yg tdk ada gaji tetap dari baitul mal. Yakni bukan tentara resmi. Mrk dikasih biaya perang utk keberangkatan sampai pulangnya dn juga nafkah keluarga yg ditinggalkan nya. ( Ini sepakat pendapat 4 mazhab )
Tapi menurut pendapat sebagian fuqoha' : Sabilillah adlh semua bentuk kemaslahatan umum kaum muslimin yang dengan zakat itu, mk berdiri tegaklah islam dan daulahnya, yg penting bukan untuk kepentingan pribadi. Maka menurut pndapat ini : bagian Fii sabiilillah ini bisa diperuntukkan bagi aktifitas dakwah, guru ngaji dengan berbagai penunjangnya, bangun masjid, madrasah dll.
8. IBNU SABIIL.
Ibnu sabil : Orang yang kehabisan atau kekurangan ongkos/bekal di perjalanan ( Baik posisi dia di tengah-tengah perjalanan atau baru mau mengadakan perjalanan) dgn syarat perjalanan dia bukan safar MAKSIAT. Jadi kalau dia sebetulnya punya harta/uang di keluarganya atau org kepercayaannya dan bisa menghubungi mrk utk kirim uang lewat POS atau Rekening BANK, mk dia tdk boleh terima zakat atas nama ibnu sabiil.
Dia dikasih zakat seukuran nominal yg cukup mengantar dia ke tempat tujuannya.
Di syaratkan dlm semua penerima zakat diatas : Harus org islam dan bukan keturunan Bani Hasyim dan Bani Mutholib.
Walloohu a'lam bisshowab.
Edisi revisi 19 Ramadhan 1442 / 1 Mei 2021
UST. H ABDUR ROHIM Al Muhajir ...
0 komentar:
Posting Komentar