Arti Wall atau dinding dalam Facebook bisa sama artinya dengan Tembok atau dinding Ratapan para kaum Yahudi apabila kita salah pergunakan salah satu aplikasi situs jejaring internasional tersebut. Dikatakan bisa sama dengan Kaum Yahudi tersebut jika kita mengungkapkan perasaan, mengadu, mengeluh, berdo'a atau apapun segala yang berhubungan dengan perasaan, situasi dan kondisi diluapkan pada salah satu aplikasi fecebook tersebut. Dengan begitu maka pertolongan akan datang. Padahal sudah ada diajarkan dalam Al-Qur'an (Q.s. Al-Baqarah:45):
"Dan Mohonlah pertolongan ( kepada Allah ) dengan sabar dan shalat. Dan sungguh (Shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',"
Lalu,
Kenapa banyak diantara teman-teman kita menjadikan aplikasi wall
facebook sebagai tempat melampiaskan luapan amarah, curahan hati, tempat
pengaduan, dsb. Apakah mereka tahu mengapa pembuat facebook
menamakannya dengan nama wall (dinding) bukan menamainya dengan nama
posting, halaman atau nama lainnya selain nama Wall (dinding)....??
begini penjelasannya lebih rinci :
TEMBOK RATAPAN YAHUDI
Ibu
Kota Israel yang luasnya sekitar 700 kilometer ini adalah kota yang
berdiri di sekitar pegunungan yang indah. Penuh dengan situs-situs suci
bagi umat berbagai agama, sehingga menjadi magnet bagi wisatawan dari
berbagai penjuru dunia. Tembok Barat alias Tembok Ratapan,
misalnya. Dinding bait suci di Jerusalem yang dibangun oleh Raja Salomon
atau Nabi Sulaiman AS dan Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu
tentara Romawi pada 70 Masehi. Bangsa Yahudi percaya tembok ini tidak
ikut hancur karena di tempat ini berdiam Shekhinah (Kehadiran
Ilahi). Dengan demikian, berdoa di tembok ini sama artinya berdoa
kepada Tuhan. Biasanya, peziarah dari berbagai penjuru dunia
juga menyelipkan kertas doa di sela-sela batu tembok ratapan.
Tembok
ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut
"Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi
dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan
doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis
pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
Panjang tembok ini sebenarnya sekitar 485 meter. Namun kini yang tersisa hanya 60 meter.
Tembok
tersebut berbatasan langsung dengan Masjid Al-Aqsa dan Masjid Omar.
Bagi kaum muslim, dinding ini merupakan dasar dari Masjid Suci
Al-Aqsa. Tembok ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah atau mechitza
untuk memisahkan laki-laki dan perempuan karena Yahudi ortodoks saat
berdoa tidak boleh bersama-sama dengan perempuan.
Pada
Tahun 1948 hingga 1967, Yahudi tidak diperkenankan untuk mendatangi
tembok ini lantaran berada di bawah pengawasan pemerintahan Yordania.
Apakah Hubungan Tembok Ratapan dengan Wall Facebook?
Kenapa
di Facebook mempunyai Wall (Dinding/Tembok)? Karena pemiliknya -Mark
Zuckerberg- adalah orang Yahudi – walau kabar terakhir
dia mengproklamirkan diri sebagai atheis-, (mungkin) terinspirasi dari
salah satu tempat suci Yahudi di Yerusalem yang bernama Tembok Ratapan.
Dimana kaum Yahudi melakukan ritual ibadah dengan berdoa dan meratapi
dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan
doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis
pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
Itulah (mungkin) inspirasi Facebook Wall, untuk curhat, dan sebagainya.
Tembok Ratapan = Wall Facebook?
Tembok
ratapan itu kini masih berdiri, dan masih banyak orang datang ke sana
untuk berdoa dan meratap, sekaligus menuliskan harapan-harapannya lalu
menyelipkannya ke dinding- dinding tembok itu. Nah, kini ada sebuah
tembok baru yang dibuat di luar tembok ratapan itu. Jika yang datang ke
tembok ratapan sebagian besar adalah orang-orang yahudi, maka di
tembok baru itu, yang datang meratap bukan saja orang-orang yahudi,
tetapi juga orang-orang Muslim dan orang-orang umum. Mereka
dengan leluasa meratap, mengeluarkan keluh kesahnya, menuliskan
harapan-harapannya, dan menghaturkan doa-doanya. Bahkan, jika Tembok
Ratapan di Palestina hanya sedikit pengunjungnya, itu pun tidak setiap
hari, maka tembok yang baru ini selalu dipenuhi oleh pengunjung dari
segala penjuru dunia tiap harinya. Bahkan ada yang setiap hari
tidak pernah meninggalkan tembok baru ini saking khusyuknya ibadah
mereka di tempat itu.
Meski begitu, ia tidak pernah sesak, para pengunjungnya bisa dengan leluasa mengunjungi tembok-tembok itu. Bahkan,
mereka
diberikan kemudahan dengan dibebaskannya mereka membuat
privatisasi pada sebagian tembok tertentu. Mereka bisa menuliskan
harapannya, menyelipkan keluh kesah dan doa-doa panjangnya di
dinding- dinding tembok itu, bahkan kini mereka juga dapat menyelipkan
foto-foto diri mereka. Mereka juga dapat berinteraksi dengan pengunjung
lain yang juga menjadi peratap di tembok itu. Kadang, mereka saling
bertukar komentar atas keluhan, harapan, doa, atau sekadar celoteh kecil
yang disisipkan di dinding mereka. Begitu mudah, begitu akrab, dan
begitu alami…
Ya..
tahukah kalian? Kini, tembok ratapan itu bernama Facebook!!! Di
Facebook, kita mengenal istilah wall/dinding. Di sana kita
biasa mencurahkan isi kepala kita, harapan, doa dan sebagainya. Secara
konseptual, ini sama dengan konsep tembok ratapannya orang yahudi.
Bedanya, tembok ratapan kita itu adalah tembok maya, sementara
tembok ratapan orang yahudi itu bersifat nyata.
Ya,
di sini kita bisa melihat bagaimana orang yahudi itu mengamalkan
ajaran agamanya, bahkan sampai di dunia maya. Bukankah pemilik dan
penggagas facebook ini adalah orang yahudi?
Siapa Mark Zuckerberg?
Pendiri
Facebook, Mark Zuckerberg, seorang Yahudi yang lahir di New York pada
14 Mei 1984. Tahun 1984 adalah tahun dimana George Orwell menulis dalam
bukunya, sebagai deklarasi tahun peperangan untuk menguasai dunia.
Nama lain dari New York adalah Little Israel (Israel Kecil), karena
kota ini menjadi tempat tumbuh subur dan berkembang
para Yahudi di AS.
Zuckerberg mengoperasikan Facebook di seluruh dunia di sebuah kamar kecil di Harvard, sebuah institusi pendidikan
yang
dipegang oleh Yahudi. Dan nama Facebook berakar kata dengan Faceit,
sebuah kata yang terkenal sebagai jargon Yahudi dalam menguasai dunia.
Jadi, Facebook bukanlah sebuah kebetulan.
Saat
ini, jutaan orang hinggap di Facebook. Anda akan dianggap mahluk aneh
ketika hidup di kota namun tidak mempunyai account Facebook. Facebook
yang memungkinkan pertama kali orang mengakses jaringan maya selama 24
jam karena kemudahan GPRS di telefon genggam. Hingga, dengan
mudah, semua orang bisa diketahui keberadaannya.
Dengan mempunyai account Facebook, itu artinya, Anda membiarkan isi hati Anda bicara di depan publik.
Sekedar Renungan dan Nasehat
Terus
terang hati ini merasa tidak enak melihat banyak status tidak jelas
dan kurang bermanfaat muncul dari account teman-teman. Tidak mengapa
jika yang ditulis atau disampaikan berupa ilmu, nasehat atau
info-info yang bermanfaat. Namun kalau sekedar isi hati, luapan
perasaan, kekecewaan, kegaguman atau entah apapun namanya yang kiranya
tidak
bermanfaat
maka kiranya tidak perlu ditulis/ disampaikan lewat fb atau yang
lainnya. Selain hal itu sia-sia, hal tersebut juga tidak baik
untuk menjaga ‘privasi’ dan muru’ah/kehormatan diri. Hendaknya kita
senantiasa menjaga waktu kita,
jangan hanya dihabiskan untuk sekedar update status atau membalas/berkomentar pada status- status yang tidak jelas.
Betapa indah apa yang disampaikan Rasulullah,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : "Telah
bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : "Sebagian dari
kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak
berguna baginya." [Hadis hasan riwayat Tirmidzi (no. 2318) dan lainnya]
Waktu yang Sia-Sia Di Depan Facebook
Saudaraku,
inilah yang kami ingatkan untuk para pengguna facebook. Ingatlah
waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook, bisa
sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan
Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi
saudara-saudaraku yang
begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan:
“Aku
pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran
darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan
pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan
memotongmu.”
Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas:
“Kemudian
orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak
tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan
dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah).
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
“Waktu
manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu
yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh
kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah
bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung).
Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah,
maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu
tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti
kehidupan binatang ternak.”
Ingatlah … Kematian Lebih Layak Bagi Orang yang Menyia-nyiakan Waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu:
“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu),
berangan-angan
yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan
dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)
Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah
Inilah
pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah.
Betapa banyak orang yang senang dikirimi pesan nasehat agama yang
dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar
dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat
tersebut. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain
apalagi dalam masalah agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Jika
Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka
itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling
berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah
saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link
di facebook dibaca oleh 5, 10 bahkan ratusan orang, lalu
mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook
jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.
Setiap
saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan
dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi
konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Dan
fenomena demikian menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni
‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana'
ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook
yang melindas semua tata krama tentang malu, tentang menjaga Kehormatan
Diri dan keluarga .
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan dengan sindiran keras kepada kita, “Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).
Beberapa
orang sering dgn mudahnya meng-up date status mereka dgn kata-kata yg
tidak jelas, entah apa tujuannya selain untuk numpang beken, cari
perhatian dan pengin ada komen- komen dari lainnya.
> Dingin . . .
> B.E.T.E. . . .
> Capek
> Puanass buaget neh !
> Arghhh .. . !!!!
> Gile tuh org !
> Aku masih menanti . . .
> Galau..!!
> etc....
Adab-Adab Berfacebook
Berikut
ini dilampirkan adab-adab mengenai perilaku ataupun sikap yang harus
dilakukan dalam menggunakan jaringan Facebook, yang merupakan media
terbesar yang sedang populer di lingkup kehidupan kita (Sekedar Nasehat /
Introspeksi diri ).
1. Sopan.
Baik
di dunia nyata maupun dunia maya, bila anda ingin berkenalan tentunya
harus sopan dan jujur. Ketika berteman dengan teman-teman atau sahabat
lainnya, janganlah melupakan peran teman anda sebagai penghubung anda
yang bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka melalui teman anda. Rosulullah bersabda,
“Kamu
semua tidak mungkin dapat bergaul dengan orang lain dengan
menggunakan hartamu saja, tetapi hendaklah seseorang dari kamu semua itu
bergaul dengan mereka, dengan muka yang berseri-seri dan
berakhlak yang baik”
(HR Thabrani, Baihaqi dan lain-lain).
Rosulullah juga bersabda, “Sayapun suka juga bersendagurau, tetapi saya tidak akan mengucapkan melainkan yang hak.” (HR Thabrani dan Khatib).
Hadist
tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah mengajarkan dalam pertemanan
berlaku sopan dan jujur dalam arti sopan dengan bermuka berseri-seri dan
berakhlak yang baik, serta bila bersendagurau berlakulah mengucapkan
yang hak atau jujur.
2. Janganlah berkomentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan anda.
Bila
anda sedang patah hati atau putus cinta atau kesal setengah mati
karena sesuatu hal atau kekasih pergi dengan perempuan lain, sebaiknya
simpan saja di ruangan pribadi anda. Janganlah mengubarnya di jejaring
ini (diungkapkan dalam status). Jika ingin mendapatkan simpati atau
menumpahkan unek-unek kekesalan anda, teleponlah teman
atau sahabat. Janganlah bertanya pada orang-orang di dunia maya yang
diakses oleh orang banyak. Biasanya seseorang yang kesal atau
gagal dalam sesuatu hubungan mengucapkan kata-kata yang kotor, kata-kata
yang rendah dan bila diucapkan secara langsung dengan suara yang keras
dan memaki-maki. Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Jauhilah
kamu semua akan kata kotor, karena Allah tidak suka kepada kata kotor
atau yang menyebabkan timbulnya kata kotor dari orang lain.” (HR Nasai, Hakim dan Ibnu Hibban).
“Seorang mukmin bukanlah tukang pemberi celaan, tukang melaknati orang, tukang berkata kotor atau berkata rendah” (HR Tirmidzi)
“Sesungguhnya
Allah itu tidak suka kepada orang yang kotor katanya, yang
menyebabkan timbulnya kata-kata kotor dari orang lain, juga yang suka
bersuara keras (berteriak-teriak) di pasar-pasar.” (HR Ibnu Abiddunya dan Thabrani).
3. Jangan curhat dan buka rahasia.
Curhat
memang menyenangkan, namun sebaiknya lihat-lihat tempat bila ingin
curhat. Cobalah gunakan cara yang konvensional dibanding melakukannya di
jejaring pertemanan ini. Khan bisa menggunakan email, telepon
atau mengajak teman/sahabat minum kopi bareng-bareng. Jangan menulis
hal-hal yang sangat pribadi ini ke status, karena akan merugikan
sendiri. Kalau pribadi orang lain bagaimana? Membuka rahasia pribadi
saja tidak diperkenankan, apalagi rahasia orang lain. Rosulullah
bersabda,
“Apabila
seseorang mengadakan suatu percakapan, kemudian ia pergi, maka apa
yang dikatakannya itu adalah amanah (yang wajib disimpan baik-baik)” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
“Percakapan itu adalah amanah antara kamu semua” (HR Ibnu Abiddunya).
Jadi
menyiar-nyiarkan rahasia itu adalah haram, jika akan menimbulkan suatu
bahaya, namun suatu cela besar jika tidak sampai menimbulkan bahaya
apa-apa.
4. Jangan menghina, mencaci dan menyebarkan fitnah
Seperti
di dunia nyata, di dunia maya pun dituntut untuk menjaga tutur kata
yang baik. Bila anda mencaci maki dengan kata yang kasar, bisa-bisa anda
dinilai sebagai orang yang enggak asyik, dan tentunya akan
menjatuhkan reputasi anda di mata teman-teman. Ada seorang teman
marah-marah, karena seorang temannya menagih hutang di status atau
komentar, dia merasa tersinggung karena seluruh teman tahu akan hal itu.
Perbuatan menghina dan mengejek diharamkan dan dilarang keras oleh
ajaran agama Islam. sebagaimana Allah berfirman,
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sesuatu kaum menghina kepada kaum
yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih baik dari
yang menghinakan. Jangan pula golongan wanita menghina kepada golongan
wanita yang lain, karena barangkali yang dihinakan itu bahkan lebih
baik dari yang menghinakan” (Al-Hujurat ayat 11).
“Janganlah kau ikuti orang yang suka mencela serta berjalan (kesana kemari) menyebarkan fitnah” (Al-Qalam ayat 11).
Untuk itu, Rasulullah bersabda,
“Janganlah
kamu semua memaki-maki mereka itu (yakni orang-orang musyrikin yang
terbunuh dalam peperangan Badar), karena tidak ada sesuatu apapun yang
membekasi orang-orang yang mati itu dengan apa-apa yang kamu semua
ucapkan, bahkan hanya menyakiti orang-orang yang masih hidup saja
(seperti keluarga mereka dan lain-lain). Ingatlah bahwa kata-kata yang
rendah itu adalah suatu kehinaan (bagi yang mengucapkan)” (HR Ibnu Abiddunya dan Nasai).
“Yang
amat dicintai dari kamu semua di sisi Allah adalah yang terbaik
akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu orang, yang dapat
menyesuaikan diri lagi dapat diikuti penyesuaian dirinya itu, sedangkan
yang amat dibenci dari kamu semua itu di sisi Allah adalah orang-orang
yang suka berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah belah antara
saudara-saudara, lagi pula yang mencari-cari alasan untuk melepaskan
diri dari kesalahan-kesalahan” (HR Ahmad)
5. Kenali perbedaan antara wall (status) dengan message.
Suatu
pernyataan yang menyangkut hubungan pribadi anda sebaiknya tidak perlu
terlalu diekspos. Ingat kan ini juga dibaca oleh orang banyak, dan
kalimat-kalimat nya mungkin lebih cocok jika disampaikan melalui message
di
inbox. Allah berfirman,
“Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Al-Hujurat ayat 6).
6. Jangan terlalu sering mengeluh.
Ketika
anda punya masalah dengan atasan, rekan kerja atau klien anda,
hindari mengeluhkan hal tersebut di facebook. Ingat status anda dapat
dibaca oleh banyak orang, termasuk atasan dan relasi anda. Coba
ingat lagi, mereka sudah menjadi teman anda kan? Jadi jagalah jempol
anda agar tidak mengetik sembarangan. Mereka akan berfikir bahwa anda
tidak professional. Daripada berkeluh kesah, sebaiknya tuliskan hal-hal
yang positif yang
membuat orang lain bersemangat dan bermotivasi. Berkeluh kesahlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya,
“Katakanlah
: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az-Zumar ayat 53).
"Bermohonlah
kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas". (Al-A'raf :55).
7. Jangan sekali-kali membuat profil palsu.
Biasanya
hal ini terkati dengan urusan asmara anda yang gagal dan membuat anda
dendam. Mungkin terlintas di benak anda untuk membuat akun palsu, nama
palsu agar mantan pacar atau suami yang telah menyakiti anda tidak
mengenalnya.
Kemudian, anda posting atau membuat status-status hal-hal yang
buruk tentangnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Rosulullah bersabda:
“Ada
tiga perkara, barangsiapa memiliki semua itu dalam dirinya, maka ia
adalah seorang munafik, sekalipun ia sholat, berpuasa dan mengira bahwa
ia seorang muslim, yaitu jika berkata dusta, jika berjanji menyalahi
dan jika dipercaya berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim).
“Ada
empat perkara, barangsiapa yang memiliki semuanya itu dalam dirinya,
maka ia adalah seorang munafik, sedangkan barangsiapa yang memiliki
salah satu dari sifat-sifat itu di dalam dirinya, maka ia memiliki salah
satu kemunafikan, sehingga ia meninggalkan sifat tersebut. Empat
perkara itu adalah jika berbicara dusta, jika berjanji menyalahi, jika
menjanjikan sesuatu bercidera dan jika bermusuhan berlaku curang” (HR Bukhari dan Muslim).
“Amat
besarlah pengkhianatannya jika engkau mengatakan suatu percakapan
kepada saudaramu yang ia dapat mempercayai kata-katamu itu, sedang
engkau sendiri berdusta kepadanya dalam kata-katamu tadi” (HR Bukhari).
“Saya
berwasiat kepadamu agar tetap bertakwa kepada Allah, benar dalam
berkata-kata, menunaikan amanah, menepati janji, menyedekahkan makanan
dan merendahkan diri” (HR Abu Na’im).
8. Membalas setiap pesan
Jawablah
pesan dari teman anda jika mereka menanyakan sesuatu. Abaikan saja
jika ada yang mengirimkan pesan negative dan jangan terpancing serta
membuang waktu anda dengan menanggapi orang tersebut. Sama saja di dunia
nyata
dengan dunia maya juga dalam bersilaturahmi ke teman atau saudara,
walau sekedar bercakap-cakap, Islam sebagai agama yang sempurna
mengajarkan adab bertamu yaiu “mengucapkan salam”. Dengan mengucapkan
salam berarti anda mendoakan semoga tuan rumah memperoleh keberkahan dan
keselamatan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat An-Nur ayat 27,
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah yang bukan
rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya”.
Dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin
Hnbal disuruh Shafyan bin Umaiyah untuk mengantarkan susu dan makanan
kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang berada di
atas lembah. Kaldah langsung menemui Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tanpa mengucapkan salam dan minta izin. Rosulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya keluar kembali dan
mengucapkan, “Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk?”. Inilah
ajaran Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seharusnya
dilakukan oleh setiap muslim/muslimah.
Selanjutnya “meminta Idzin masuk” (Perhatikan Surat An-Nur ayat 27). Lalu, “bersikap tawadlu dalam majelis tuan
rumah”
dimana sudah menjadi hal yang lumrah bahwa siapapun yang menjadi tuan
rumah tentu ia tidak ingin melihat tamunya berlaku tidak sopan.
9. Hargai usaha orang lain.
Hargailah usaha orang lain yang membuat tulisan, kutipan, petunjuk, saran ataupun kritik yang membangun. Allah berfirman,
“Kami
(Allah) mencatat apa-apa yang telah mereka lakukan dahulu-dahulu dan
apa-apa yang merupakan bekas dari amalan-amalannya itu” (Yaa Siin ayat 12).
“Akan diberitahukanlah kepada manusia pada hari kiamat itu apa-apa saja amalan yang dilakukannya dahulu atau belakangan” (Al- Qiyamah ayat 13).
Rosulullah bersabda :
“Tinggalkanlah
berbantah-bantahan itu sebab sedikit kebaikannya. Tinggalkanlah
berbantah- bantahan itu, sebab sedikit
kemanfaatannya. Berbantah-bantahan itu hanya menimbulkan perseteruan
saja antara sesama saudara” (HR Thabrani).
“Janganlah
engkau berbantah-bantahan dengan saudaramu, jangan pula
bersendagurau dengannya (yang melampaui batas) dan jangan sekali-kali
engkau mengemukakan janji kepadanya akan suatu perjanjian
kemudian engkau tidak menepatinya” (HR Tirmidzi).
Marilah Manfaatkan Facebook untuk
Menyebarkan dan Mengigatkan tentang kebaikan !!
Seperti :
*
"Ketika ku mohon pada Allah KEKUATAN,
Allah memberiku kesulitan agar aku kuat
Ketika ku mohon pada Allah KEBIJAKSANAAN,
Allah memberiku masalah agar kupecahkan
Ketika ku mohon pada Allah KESEJAHTERAAN,
Allah memberiku akal untuk berfikir
Ketika ku mohon pada Allah KEBERANIAN,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi"
**"Dan
tiadalah dunia ini selain main main dan senda gurau belaka, Sungguh
kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka
tidakkah kamu memahaminya...???"
Sumber : http://makna-dan-hikmah-kehidupan.blogspot.com/
Saya setuju dengan ungkapan Anda, namun tentang awal terbentuknya Facebook itu saya kurang setuju. Saya baca di sebuah buku yang judulnya "Jejak Langkah Menembus Awan", menurut buku itu diceritakan kalau Mark membuat Facebook hanya untuk membuat jejaring sosial untuk teman-teman satu kelasnya agar bisa berhubungan dengan baik. Seperti yang diketahui, kalau Facebook asli itu sebuah buku yang berisi foto-foto siswa alumni suatu sekolah. Jadi, nama Facebook diambil dari buku dengan isi foto alumni tersebut. Namun karena terkenal, penggunanya semakin meluas hingga satu sekolahnya, dan sekarang sampai di seluruh dunia. Ini saya dapatkan dari buku, kalau salah saya mohon maaf.
BalasHapusAssalamu'alaikum, ya memang anda benar dalam buku itu awal terbentuknya facebook adalah untuk komunikasi antar siswa, seiring kemjauannya facebook berubah jadi ajang bisnis, hal ini tentu saja terpengaruh oleh latar belakang Mark yg berkebangsaan Yahudi, saya setuju pendapat anda.
HapusMari kita manfaatkan salah satu variant tekhnologi ini untuk berdakwah jika anda Muslim, atau untuk kemaslahatan umat manusia dimuka bumi pada umumnya.
Wallahua'lam bisshawab.