- Setelah pembacaan surat Yasin pertama membaca do’a agar dipanjangkan umurnya untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT, sebanyak-banyaknya.
- Setelah pembacaan surat Yasin kedua membaca do’a agar rezeki yang banyak lagi halal kepada Allah SWT agar dapat kiranya dibuat bekal/sangu melakukan ibadah kepadaNya
- Setelah pembacaan surat Yasin ketiga membac do’a agar diberikan kekuatan iman dan Islam
Artinya : “Ya Allah! Tuhan yang membangkitkan dan tak ada yang sanggup membangkitkan kecuali Dia, ya Tuhan yang Maha Luhur dan Agung dan yang Maha Pemurah memberi nikmat-nikmat. Tidak ada Tuhan yang lain melainkan Engkau yang menolong orang-orang yang memohon pertolongan dan melindungi orang-orang serta mengamankan dari sekalian yang dikhawatirkan dan ditakuti.
Ya Allah andai kata telah ditakdirkan di
sisi Mu akan daku dalam buku Azaly, bahwa aku celaka dan sedikit rezeki,
terusir dan diharamkan akan daku maka hapuskanlah (apa-apa yang
tercatat/tertulis dalam buku Azaly itu) dengan kemurahan-Mu. Dan
tetapkanlah di sisi-Mu dalam buku Azaly itu (tukarkanlah akan keadaan di
azalyku itu) dengan kebahagiaan lagi memperoleh rezeki yang
dipergunakan untuk kebaikan, sesungguhnya Engkau berkata dan
kata-kata-Mu adalah benar; sebagaimana tercantum di dalam Kitab-Mu yang
Engkau turunkan atas lisan Nabi-Mu yang diutus (Muhammad saw.), “Yakni
dihapuskan Allah barang yang dikehendakinya (perkataan/pernyataan yang
menyimpang) dan ditetapkan-Nya di sisi-Nya di Azaly”.
Ya Allah dengan keagunganMu pada malam
Nisfu Sya’ban yang mulia / berkat ini, yang memisahkan kepadanya
tiap-tiap perkara/keadaan dan urusan yang tepat dan yang dipastikan,
hindarkan ya Allah kami dari bala’i/musibah yang kami ketahui dan yang
tidak kami ketahui dan Engkaulah yang lebih mengetahui dengannya,
sesungguhnya Engkau Maha Agung dan Pemurah “. Washallallahu
‘alaasayyidina Muhammadin wa alaa aalihii washohbihii wasallam.
Walhamdulillahi robbil ‘alamiin.
Dikutip dari buku Fadilah surat yasin dan Tahlil karangan Muhammad Luthfi Mubtadi Penerbit Pustaka Islam Indonesia.
Amalan-Amalan utama di malam Nishfu Sya’ban, antara lain sebagai berikut:
Pertama: Mandi sunnah saat ghurub matahari (tenggelam matahari). Manfaatnya agar dosa-dosa kita diringankan oleh Allah swt.
Kedua: Menghidupkan malam ini dengan shalawat, doa dan istighfar.
Ketiga: Ziarah
atau membaca doa ziarah kepada Imam Husein cucu Rasulullah saw. Ziarah
ini merupakan amalan yang paling utama pada malam Nishfu Sya’ban, dan
menjadi penyebab dosa-dosa diampuni.
Dalam suatu hadis disebutkan:
“Barangsiapa yang ingin berjabatan
tangan dengan ruh para Nabi, maka hendaknya berziarah kepada Al-Husein
(sa) malam ini. Ziarah yang paling singkat mengucapkan salam kepadanya,
yaitu:
اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يا اَبا عَبْدِ اللهِ، السَّلامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاتُهُ
Assalâmu’alaika yâ Abâ ‘Abdillâh, assalâmu’aika wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Salam atasmu wahai Aba Abdillah, semoga rahmat dan keberkahan Allah tercurahkan padamu.
Keempat: Membaca shalawat yang dibaca setiap matahari tergelincir.
Kelima: Membaca doa Kumail.
Keenam:
Membaca zikir berikut, masing-masing (100 kali), agar Allah mengampuni
dosa-dosa yang lalu dan memperkenankan hajat-hajat dunia dan akhirat:
Subhânallâh
Alhamdulillâh
Lailâha illallâh
Allâhu Akbar
Ketujuh: Melakukan
shalat dua rakaat setelah Isya’. Rakaat pertama membaca surat Fatihah
dan surat Al-Kafirun (sekali), rakaat kedua membaca Fatihah dan surat
Al-Ikhlash (sekali). Kemudian setelah salam membaca zikir berikut
masing-masing (33 kali):
Subhânallâh
Alhamdulillâh
Allâhu Akbar
Kemudian membaca doa keempat, lihat di bagian doa-doa di malam Nishfu Sya’ban.
Kemudian sujud sambil membaca zikir berikut:
Yâ Rabbi (20 kali)
Yâ Allâh (7 kali)
Lâ hawla wa lâ quwwata illâ billâh (7 kali)
Mâ syâa Allâh (10 kali)
Lâ quwwata illâ billâh (10 kali)
Kemudian membaca shalawat kepada Nabi
dan keluarganya, lalu sampaikan hajat yang diinginkan, niscaya Allah
memenuhinya dengan kemulian dan karunia-Nya.
Kedelapan: Membaca doa pada dini hari, doa kelima, lihat di bagian doa-doa pada malam Nishfu Sya’ban.
Kesembilan: Berdoa setiap selesai dua rakaat dalam shalat malam, shalat syafa’ dan shalat witir.
Kesepuluh: Sujud pada pertengahan malam sambil berdoa sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw, yaitu:
Sajada laka sawâdî wa khayâlî, wa âmana
bika fuâdî, hâdzihi yadâya wa mâ janaytuhu ‘alâ nafsî, yâ ‘Azhîmu turjâ
likulli ‘azhîm, ighfirliyal ‘azhîm fainnahu lâ yaghfirudz dzanbal
‘azhîm illar rabbul ‘azhîm.
Kepada-Mu tunduk semua keinginan dan
khalayalanku, dengan-Mu merasa aman hatiku. Inilah kedua tanganku dan
segala kezalimanku pada diriku, wahai Yang Maha Besar, Engkaulah yang
diharapkan untuk semua keperluan yang besar, maka ampuni dosaku yang
besar, sesungguhnya tak akan ada yang dapat mengampuni dosa yang besar
kecuali Tuhan Yang Maha Besar.
Bismilahir Rahmanir rahiim
A’ûdzu binûri wajhikal
ladzî adhâat lahus samâwâtu wal-aradhûna, wankasyafat lahuzh zhulumâtu,
wa shalaha ‘alayhi amrul awwalîna wal-âkhirîn, min fuj-ati niqmatika, wa
in tahwîli ‘âfiyatika, wa min zawâli ni’matika. Allâhummarzuqnî qalban
taqiyyan naqiyyâ, wa minasy syirki bariyyâ lâ kâfiran wa lâ syaqiyyâ.
Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu,
yang karenanya langit dan bumi bercahaya, karenanya kegelapan
tersingkap, dan karenanya urusan orang-orang terdahulu dan belakangan
menjadi maslahat, dari datangnya azab-Mu secara tiba-tiba, berubahnya
keselamatan-Mu, dan hilangnya nikmat-Mu. Ya Allah, karuniakan padaku
hati yang suci dan bersih, suci dari kemusyrikan, tidak ingkar dan tidak
celaka.
Kemudian menempelkan pipi ke tempat sujud seraya mengucapkan:
‘Affartu wajhî fit turâbi, wa huqqalî an asjuda laka.
Kulumaskan wajahku di tempat sujud ini, dan sudah selayaknya bagiku untuk sujud kepada-Mu
Rasulullah saw bersabda:
“…Wahai jiwa yang bernafas panjang,
tahukah kamu malam ini? Malam ini adalah malam nishfu Sya’ban, di
dalamnya rizki dibagikan, di dalamnya ajal dicatat. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa hamba-Nya malam ini…, dan Dia menurunkan para
malaikat-Nya ke bumi Mekkah.” (Mafatihul Jinan, bab 1, pasal 2)
Kesebelas: Melakukan shalat Tasbih. Shalat ini dikenal dengan nama shalat Ja’far Ath-Thayyar.
Kedua belas: Melakukan shalat empat rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan surat Al-Ikhlash (100 kali). Setelah salam membaca:
Allâhumma innî ilayka
faqîrun, wa min ‘adzâbika khâifun mustajîr. Allâhumma lâ tubaddil ismî,
wa lâ tughayyir jismî, wa lâ tajhad balâî, wa lâ tusymitbî a’dâî. A’ûdzu
bi’afwika min ‘iqâbika, wa a’ûdzu birahmatika min ‘adzâbika, wa a’ûdzu
biridhâka min sakhathika, wa a’ûdzu bika minka. Jalla tsanâuka, Anta
kamâ atsnayta ‘alâ nafsika wa fawqa mâ yaqûlul qâilûn
Ya Allah, aku butuh kepada-Mu, aku taku
pada siksa-Mu, aku memohon perlindungan-Mu. Ya Allah, jangan ganti
namaku, jangan rubah fisikku, jangan beratkan ujianku, jangan bahagiakan
musuh-musuhku dengan penderitaanku. Aku berlindung dengan maaf-Mu dari
siksa-Mu, aku berlindung dengan rahmat-Mu dari azab-Mu, aku berlindung
dengan ridha-Mu dari murka-Mu, aku berlindung dengan-Mu dari-Mu. Maha
agung puji-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu di atas pujian yang
diucapkan oleh orang-orang yang memuji.
Wa may yatawakkal ‘alallâhi fahuwa hasbuh, innallâha bâlighu amrihi qad ja’alallâhu likulli syay-in qadrâ.
Barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah, cukuplah Dia sebagai pelindung, sesungguhnya Allah menyampaikan
urusan-Nya, Allah telah menetukan takdir bagi setiap sesuatu.
Allâhumma illam takun ghafarta lanâ fîmâ madha min sya’bân faghfir lanâ fîmâ baqiya minhu.
Ya Allah, jika Engkau belum mengampuni
kami di hari-hari berlalu di bulan Sya’ban, maka ampuni kami pada
hari-hari Sya’ban berikutnya.
Ketiga belas:
Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa melakukan shalat seratus rakaat
pada malam ini memiliki keutamaan yang banyak. Caranya: setiap rakaat
membaca Fatihah dan surat Al-Ikhlash (10 kali). Atau membaca surat
Al-Fatihah dan surat Yasin, Surat Tabarak dan surat Al-Ikhlash.
Keempat belas: membaca doa-doa di malam Nishfu Sya’ban
Hari Nishfu Sya’ban (15 Sya’ban) adalah
hari raya yang mulia bagi para pengikut Ahlul bait Nabi saw, hari
lahirnya Shahibuz zaman imam Mahdi Al-Muntazhar (‘Ajjalallahu farajahu).
sumber : http://tarekatqodiriyah.wordpress.com/doa-nisfu-syaban-dan-amalan-di-dalamnya/
(Disarikan dari kitab Mafâtihul Jinân, bab 2, pasal 2)
Haditsnya palsu, tak bisa diamalkan!!
BalasHapusisi nya sudah di edit tidak berisi sholat sunnah nisfu sya'ban tapi berupa amalan dzikir saja, perlu di ketahui bahwa kami dari Ahlussunnah wal jama'ah jika itu amaliah dzikir, hadist dho'if juga tetep di pakai kecuali hadist maudhu ( palsu ).
BalasHapus